Keamanan jaringan mencakup berbagai langkah dan praktik yang bertujuan untuk menjaga aliran data antara perangkat, sistem, dan pengguna dalam jaringan sebuah perusahaan. Network security dapat dijaga dengan menggunakan alat monitoring jaringan yang memadai. Sebelum mencari tahu 5 cara mengamankan jaringan, simak dulu alasan kenapa jaringan yang aman itu penting.
Apa Itu Network Security?
Keamanan jaringan mencakup semua langkah yang diambil untuk melindungi integritas jaringan komputer dan data di dalamnya. Keamanan jaringan penting untuk menjaga data sensitif agar tetap aman dari serangan siber dan memastikan jaringan yang digunakan dapat dipercaya. Strategi keamanan jaringan yang berhasil menggunakan berbagai solusi keamanan untuk melindungi penggunanya dari malware dan serangan siber.
Jaringan terdiri dari perangkat yang saling terhubung, mulai dari komputer, server, dan jaringan nirkabel. Banyak dari perangkat ini rentan terhadap penyerang. Keamanan jaringan melibatkan penggunaan berbagai software. Keamanan menjadi lebih penting karena saat ini jaringan lebih kompleks dan perusahaan lebih bergantung pada jaringan untuk menjalankan bisnis.
Metode keamanan harus berkembang karena pelaku ancaman siber menciptakan mode serangan baru di jaringan yang semakin kompleks ini. Apa pun metode atau strategi keamanan yang digunakan perusahaan, keamanan merupakan tanggung jawab perusahaan untuk menjaga data penting milik perusahaan dan konsumennya. Setiap pengguna di jaringan tersebut berpotensi memiliki kerentanan di jaringan tersebut.
Kenapa Network Security Penting?
Keamanan jaringan santa penting karena mencegah pelaku kejahatan di dunia maya untuk memperoleh akses ke data yang berharga dan informasi sensitif. Saat peretas memperoleh data tersebut, mereka dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk pencurian identitas, pencurian aset, dan kerusakan reputasi.
Setiap perusahaan pasti memiliki data penting dan info sensitif yang tidak seharusnya dilihat oleh pihak eksternal. Berikut ini adalah 4 alasan paling penting kenapa melindungi jaringan dan data yang dimiliki perusahaan sangat penting:
1. Risiko Operasional
Perusahaan yang tidak memiliki keamanan jaringan memadai sangat berisiko mengalami gangguan pada kegiatan operasionalnya. Bisnis dan jaringan pribadi bergantung pada perangkat dan software yang tidak dapat beroperasi secara efektif saat sudah disusupi oleh virus, malware, dan serangan siber lainnya. Bisnis bergantung pada jaringan untuk sebagian besar komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan.
2. Risiko Finansial untuk Identitas Pribadi yang Disusupi
Pelanggaran data dapat merugikan baik bagi individu maupun perusahaan. Perusahaan yang menangani informasi identitas pribadi, seperti nomor rekening dan kata sandi, diharuskan untuk menjaga jaringan mereka agar tetap aman. Pemaparan data ke publik dapat merugikan korban dan perusahaan dapat dikenakan denda, ganti rugi, dan biaya perbaikan perangkat yang disusupi.
Bukan hanya kerugian secara finansial bagi perusahaan, tapi yang lebih penting lagi adalah perusahaan tersebut sangat berisiko kehilangan reputasi mereka. Pelanggan yang potensial akan ragu-ragu jika data pelanggan sebelumnya tersebar, apalagi sampai disalahgunakan oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.
3. Risiko Finansial untuk Kekayaan Intelektual yang Disusupi
Selain kerugian finansial karena masalah di atas, perusahaan juga dapat merugi karena pencurian kekayaan intelektual mereka sendiri. Hilangnya ide, penemuan, dan produk perusahaan dapat menyebabkan hilangnya bisnis dan keunggulan perusahaan yang membuat mereka tetap kompetitif di tengah persaingan pasar yang begitu ketat.
4. Masalah Regulasi
Tak sedikit pemerintahan yang mengharuskan perusahaan di negara mereka untuk mematuhi peraturan keamanan data yang mencakup aspek keamanan jaringan. Misalnya, organisasi medis di Amerika Serikat yang diharuskan untuk mematuhi regulasi Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA). Sementara itu, organisasi di Uni Eropa yang menangani data warganya harus mengikuti General Data Protection Regulation (GDPR).
Jika perusahaan di Amerika dan Uni Eropa melakukan pelanggaran terhadap kedua regulasi di atas, maka dapat dikenakan denda, dikenai larangan tertentu, dan kemungkinan ada karyawan yang dijatuhi hukuman penjara. Adanya peraturan ini sangat penting untuk melindungi warga negara dari pelanggaran di dunia maya.
5 Praktik Terbaik untuk Memastikan Keamanan Jaringan
Memastikan keamanan data perusahaan, menjaga kelancaran operasional, dan memungkinkan kolaborasi yang aman, semuanya bergantung pada penerapan efektif dari 5 praktik terbaik keamanan jaringan di bawah ini:
1. Amankan Jaringan dengan Firewall
Firewall berfungsi sebagai penjaga gerbang digital, melindungi jaringan perusahaan dari akses tidak sah dan aktivitas mencurigakan. Firewall berfungsi sebagai penghalang antara jaringan internal dan ancaman eksternal, mengendalikan lalu lintas masuk dan keluar, serta menjaga keamanan data perusahaan. Dengan demikian, firewall membatasi pengguna yang tidak sah dan data yang berpotensi berbahaya agar tidak bisa menyusup ke dalam jaringan.
2. Pastikan Privasi Data dengan VPN
Dengan kian meningkatnya tren bekerja dari jarak jauh, karyawan perusahaan sering kali mengakses sumber daya perusahaan dari berbagai lokasi yang berbeda. Virtual Private Network (VPN) memainkan peran penting dalam keamanan dengan mengenkripsi koneksi, memastikan transmisi data yang aman bahkan saat menggunakan jaringan publik.
VPN membangun terowongan yang aman antara perangkat dari jarak jauh dan jaringan perusahaan. Dengan begitu, penyadapan data pun hampir mustahil dilakukan. Dengan begitu, jaringan perusahaan akan tetap aman di mana pun karyawan bekerja.
3. Mengendalikan dengan Pemantauan Jaringan Terpusat
Real-time monitoring sangat penting untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan dengan cepat. Dengan mengelola jaringan perusahaan secara terpusat, admin tim TI dapat memperoleh wawasan secara real-time tentang lalu lintas jaringan, mendeteksi pola yang tidak biasa, dan merespons insiden keamanan dengan cepat. Pendekatan secara proaktif ini penting untuk mencegah pelanggaran keamanan.
4. Menerapkan Segmentasi Jaringan yang Efektif
Segmentasi jaringan melibatkan pembagian jaringan perusahaan menjadi beberapa segmen yang lebih kecil dan terisolasi untuk melindungi seluruh data perusahaan dari akses yang tidak sah. Misalnya, menyiapkan jaringan Wi-Fi tamu dengan akses terbatas mencegah paparan seluruh jaringan terhadap potensi ancaman, karena hanya sebagian saja yang dapat diakses.
5. Tingkatkan Kontrol Akses dengan Autentikasi Terpusat
Autentikasi terpusat menyederhanakan kontrol akses dengan menghubungkan jaringan cloud atau VPN ke penyedia identitas, seperti Microsoft 365. Hal ini memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat masuk dan menyederhanakan proses konfigurasi. Karyawan dapat masuk menggunakan akun Microsoft 365 mereka, sehingga manajemen akses menjadi lebih efisien.
Di tengah data yang terus mengalir di antara perangkat, sistem, dan pengguna, keamanan jaringan yang optimal menjadi sangat penting. Dengan mengikuti kelima praktik terbaik di atas, perusahaan dapat mengamankan jaringan dan melindungi bisnis dari berbagai ancaman digital yang terus berkembang. Perlu bantuan untuk menerapkan network security? Netmonk sebagai penyedia solusi pemantauan jaringan pertama dari Indonesia yang menyederhanakan kerumitan masalah jaringan, menawarkan produk yang mampu memantau jaringan dengan komprehensif. Kunjungi website Netmonk untuk info produknya lebih lanjut.