Manajemen jaringan kian berkembang selama beberapa tahun terakhir, sehingga tantangannya pun semakin besar karena semakin kompleks. Tuntutan waktu aktif jaringan yang semakin mendesak dan laju perubahan yang semakin cepat, menjadikan monitoring jaringan yang dapat diandalkan sebagai salah satu elemen yang paling penting dalam jaringan perusahaan modern.
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya waktu henti, kini AI-based network monitoring atau alat pemantauan jaringan yang berbasis kecerdasan buatan bisa menjadi solusinya. Produktivitas perusahaan meningkat tanpa intervensi langsung dari sumber daya manusia! Apakah alat pemantauan jaringan berbasis AI benar-benar efektif? Temukan manfaat utamanya di bawah ini.
1. Meningkatkan Ketersediaan Jaringan
Tim manajemen jaringan bekerja di bawah tekanan untuk memastikan waktu aktif jaringan tetap stabil tanpa gangguan apa pun, karena jaringan sangat penting dalam operasional perusahaan modern. Namun jaringan yang kompleks membuat tim jadi kesulitan memenuhi permintaan ini. Di sinilah alat pemantauan jaringan berbasis AI sangat diperlukan karena mampu mengolah riwayat data performa jaringan untuk memahami dasar jaringan dan menggunakan algoritme untuk mendeteksi masalah.
Kemampuan AI di atas mampu membantu tim manajemen jaringan untuk bekerja secara proaktif untuk mengatasi tanda-tanda awal tersebut sebelum terjadi kerusakan dan menghindari penurunan kualitas jaringan. Dengan begitu, ketersediaan jaringan pun meningkat.
2. Meningkatkan Performa Jaringan
Pemantauan dan operasi jaringan berbasis AI lebih dari sekedar meningkatkan waktu aktif untuk mengoptimalkan seluruh pengalaman pengguna. Alat pemantauan jaringan berbasis AI dapat terus memantau lalu lintas jaringan dan mendeteksi anomali, intrusi, atau pola yang tidak biasa di jaringan secara real-time.
Fitur ini memungkinkan tim manajemen jaringan untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dan perlambatan sebelum memengaruhi performa jaringan. Dengan melacak pola dalam permintaan dan kondisi secara real-time, AI dapat menyesuaikan alokasi bandwith dan perutean dengan dinamis dan lebih efisien. Performa jaringan pun dapat ditingkatkan sehingga kepuasan pengguna juga meningkat.
3. Meningkatkan Ketahanan Jaringan ke Depannya
Tim TI dapat menggunakan alat pemantauan jaringan berbasis AI untuk mengeksplorasi berbagai model jaringan dan menyelidiki dampak berbagai skenario pada jaringan mereka. Dengan AI, simulasi situasi dimungkinkan sehingga tim dapat cepat bereaksi kalau-kalau ada serangan siber.
Analisa otomatis yang ditawarkan AI menggunakan data yang dihasilkan sensor dan perangkat jaringan untuk memprediksi kebutuhan kapasitas jaringan di masa depan. Dengan begitu, tim dapat merencanakan peningkatan dan pengoptimalan jaringan di masa depan.
4. Deteksi Dini Masalah
Tim TI sering merasa kewalahan dalam mengatasi masuknya komplain dari dukungan pelanggan. Kalau diatasi secara tradisional, komplain ini harus dibaca satu-persatu, lalu ditanggapi. Meskipun dalam 1 jam ada komplain dengan masalah yang sama, tapi tetap disampaikan oleh orang yang berbeda-beda, jadi harus direspons satu-persatu. Tak dapat dipungkiri, tugas seperti ini sangat membuang waktu dan menghambat tim TI untuk melakukan tugas yang lebih penting untuk masa depan jaringan.
Alat pemantauan jaringan yang berbasis AI dapat mendeteksi berbagai tanda awal masalah atau kegagalan jaringan yang akan datang. Dengan begitu, ini akan sangat membantu dalam mencegah masuknya komplain dari pelanggan. Kenapa? Saat tim TI menerima peringatan deteksi dini, mereka dapat menyelesaikan masalah di jaringan sebelum pelanggan menyadari adanya perubahan dalam performa jaringan. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu melayangkan komplain.
5. Meningkatkan Pemecahan Masalah dengan Mengisolasi Penyebabnya
Kebutuhan yang makin mendesak dan perkembangan yang makin mendesak menjadikan jaringan berkembang menjadi semakin rumit. Karena itu, tim manajemen jaringan pun lebih sulit mendapatkan visibilitas jaringan yang jelas dan baik. Jika ada masalah di dalam jaringan, akan lebih sulit menemukan penyebabnya. Ini khususnya terjadi pada masalah yang lebih sulit dilacak.
Alat pemantauan jaringan berbasis AI memberi kemampuan pada tim TI untuk menentukan akar masalah dan mendukung pemecahan masalah yang lebih cepat, serta mengurangi sumber data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. Bahkan, alat pemantauan yang lebih canggih lagi juga mampu memberi usulan solusi yang lebih akurat pada tim TI. Ada juga yang mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri.
Alat pemantauan jaringan berbasis AI juga menghadirkan fitur analisis dan diagnosis masalah jaringan. Alat ini akan memberi wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh tim TI atau langsung menyelesaikannya sendiri. Fitur ini mampu mengurangi kebutuhan akan sumber daya manusia dan intervensi manual. Penyelesaian masalah jadi lebih cepat dan waktu aktif pun meningkat.
6. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan menggunakan solusi pemantauan jaringan tradisional, sering kali ada peringatan yang salah. Artinya, solusi tersebut mengirimkan peringatan ancaman siber atau adanya anomali di jaringan yang ternyata meleset. Akibatnya, tim TI sering kali harus membuang waktu dan sumber daya untuk hal-hal yang tidak perlu. AI dapat mengurangi peringatan yang keliru ini secara signifikan.
Alat pemantauan jaringan yang berbasis AI dapat memprioritaskan peringatan sesuai dengan urgensinya. Dengan begitu, tim TI menggunakan kapabilitas mereka dengan lebih efisien. Alat pemantauan jaringan berbasis AI juga mampu mengkorelasikan peringatan yang berasal dari satu sumber penyebab ke masalahnya, jadi akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang cara mengatasi masalah.
Bahkan beberapa alat pemantauan jaringan yang berbasis AI menawarkan fitur yang lebih jauh lagi dengan mengotomatiskan penanganan masalah. Misalnya menyesuaikan izin akses, mengisolasi perangkat atau sistem sebagai bagian dari mengatasi ancaman keamanan jaringan. Dengan begitu, alat tersebut tidak perlu mengirimkan peringatan, tapi langsung mengatasi masalahnya sendiri.
7. Memberdayakan Tim TI untuk Menghasilkan Banyak dengan Upaya Sedikit
Tak mudah untuk menemukan staf manajemen jaringan yang benar-benar terampil, sedangkan jaringan terus berkembang dan tantangan yang dihadapi setiap harinya semakin rumit. Hampir semua perusahaan membutuhkan staf TI yang ahli. AI menawarkan otomatisasi beberapa tugas-tugas yang mendasar, sehingga tidak lagi membutuhkan kerja manual dari sumber daya manusia.
Otomatisasi tugas ini memungkinkan staf TI dikurangi bebannya untuk menjalankan tugas berulang. Dengan begitu, staf TI bisa lebih fokus pada tugas-tugas lain yang membutuhkan kemampuan lebih mendalam. Otomatisasi tugas yang ditawarkan alat pemantauan jaringan berbasis AI dapat merampingkan dan menyederhanakan beban kerja.
Jaringan lebih tangguh dan efisiensi operasional yang lebih besar yang dihasilkan alat pemantauan berbasis AI akan didapat perusahaan. Dengan begitu, staf TI dapat mengerjakan lebih banyak hal dengan upaya yang lebih sedikit dengan bantuan otomatisasi. Itu dia 7 manfaat utama AI-based network monitoring yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Pastikan menggunakan solusi yang dapat diandalkan seperti Netmonk dari Telkom Indonesia. Produknya, Netmonk Prime, telah digunakan berbagai perusahaan besar di tanah air. Tak perlu penasaran, langsung saja kunjungi website Netmonk untuk info produk lebih lanjut.