Di tengah pengembangan aplikasi yang dinamis, konsep API scalability merupakan salah satu elemen penting untuk meraih kesuksesan. Agar bisa meningkatkan skalabilitas, diperlukan web/API monitoring. Lalu bagaimana cara meningkatkan skala tanpa mengorbankan keamanannya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Skalabilitas?
Skalabilitas dalam bidang pengembangan aplikasi adalah konsep yang memiliki banyak sisi sekaligus, yang menjadi inti dari arsitektur dan kelangsungan jangka panjang aplikasi tersebut. Skalabilitas mengacu pada kemampuan aplikasi untuk menangani peningkatan beban kerja secara efisien dan efektif, tanpa mengorbankan performa maupun pengalaman pengguna. Peningkatan ini berasal dari lonjakan jumlah pengguna, pertumbuhan data, atau peningkatan volume transaksi.
Aspek Utama Skalabilitas
Dalam aplikasi, skalabilitas harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti:
- Pertumbuhan pengguna: seberapa baik performa aplikasi seiring bertambahnya basis pengguna, khususnya dalam menangani pengguna secara bersamaan.
- Volume data: kemampuan aplikasi untuk mengelola peningkatan jumlah data, yang mencakup data pengguna, catatan transaksi, atau konten multimedia.
- Perluasan fitur: seiring berkembangnya aplikasi, seringkali diperlukan fitur dan fungsi baru. Aplikasi dapat diskalakan untuk mengintegrasikan penyempurnaan dengan lancar.
- Efisiensi lintas platform: skalabilitas mampu memperhatikan performa di berbagai platform dan perangkat.
Jenis Skalabilitas
Dimensi skalabilitas terbagi menjadi 2, yaitu:
- Skalabilitas Horizontal
Skalabiltas horizontal melibatkan perluasan kapasitas dengan menghubungkan beberapa hardware atau entitas software sehingga dapat bekerja sama sebagai satu unit. Ketika aplikasi berskala horizontal, mungkin akan melibatkan penambahan server yang lebih banyak untuk mengelola beban.
Skalabilitas horizontal cenderung lebih mudah diimplementasikan dan lebih fleksibel untuk pengembangan aplikasi, karena tipe ini memungkinkan penskalaan sumber daya sesuai dengan permintaan yang ada.
- Skalabilitas Vertikal
Di sisi lain, penskalaan vertikal berarti meningkatkan kapasitas sistem atau server yang ada, seperti update server dengan hard drive yang lebih besar atau memori yang lebih banyak. Sering kali, cara ini dibatasi oleh sistem hanya dapat dimutakhirkan hingga batas tertentu saja.
Kenapa Skalabilitas Penting?
Skalabilitas lebih dari sekedar spesifikasi teknis, melainkan merupakan komponen penting yang manfaatnya adalah:
1. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Skalabilitas memastikan aplikasi tetap bekerja cepat dan responsif, bahkan saat digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang sama. Karena itu, skalabilitas penting untuk menjaga kepuasan penggunanya. Delay sedikit saja bisa sangat mengecewakan.
2. Mendukung Pertumbuhan Usaha
Aplikasi yang berskala dapat dengan mudah beradaptasi sesuai dengan permintaan pasar. Entah itu ada perubahan jumlah pengguna atau harus menambahkan fitur baru, skalabilitas dapat menerapkannya tanpa kesulitan yang berarti.
3. Kelangsungan Jangka Panjang
Skalabilitas mampu mempersiapkan aplikasi untuk penggunaan dalam jangka panjang. Skalabilitas memastikan bahwa seiring kemajuan teknologi dan perubahan kebiasaan pengguna, aplikasi juga dapat berkembang tanpa perlu dikembangkan ulang secara menyeluruh. Aplikasi yang diskalakan keberlanjutannya lebih panjang karena menggunakan sumber daya dengan lebih efisien.
Cara Meningkatkan Skalabilitas Aplikasi
Skalabilitas dan performa API dapat ditingkatkan tanpa mengorbankan keamanannya dengan beberapa cara berikut ini:
1. Gunakan Caching dan Pagination
Caching adalah teknik menyimpan data yang sering diakses dalam penyimpanan sementara, seperti memori atau disk, untuk mengurangi jumlah permintaan ke sumber data asli. Caching dapat meningkatkan performa API dengan mengurangi latensi, bandwith, dan beban server. Pastikan menggunakan protokol yang aman seperti HTTPS dan SSL agar proses caching tetap aman.
Sementara itu, pagination merupakan teknik yang membagi kumpulan data besar menjadi potongan yang lebih kecil, atau halaman-halaman, yang dapat diminta dan dikirim secara bertahap. Pagination dapat meningkatkan skalabilitas API dengan mengurangi jumlah data yang ditransfer dan diproses sekaligus, juga meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberi umpan balik yang lebih cepat.
2. Optimalkan Query dan Respons
Query dab respons adalah komponen inti dari setiap API, karena keduanya menentukan bagaimana data diminta dan dikirimkan antara klien dan server. Mengoptimalkan query dan respons dapat meningkatkan performa dan skalabilitas API dengan meminimalkan jumlah data yang dipertukarkan dan diproses.
Untuk mengoptimalkan query dan respons, perlu menyeimbangkan antara fleksibilitas dan efisiensi, serta memastikan keamanan dan integritas data. Selain itu, penting juga untuk menggunakan format data yang sesuai serta mengompresi dan dekompresi data menggunakan algoritme standar.
3. Terapkan Pembatasan dan Pelambatan Kecepatan
Pembatasan dan pelambatan kecepatan merupakan teknik yang mengendalikan frekuensi dan volume permintaan yang dapat ditangani oleh API. Pembatasan dan pelambatan kecepatan dapat meningkatkan skalabilitas API dengan cara mencegah kelebihan beban, kemacetan, atau penyalahgunaan sumber daya API.
Namun, pembatasan dan pelambatan kecepatan juga memengaruhi ketersediaan dan kegunaan API. dan dapat menyebabkan pengguna merasa tidak puas. Untuk menerapkannya secara efektif, maka pembatasan dan pelambatan kecepatan harus menggunakan kebijakan yang wajar dan transparan, seperti kuota, dan memberitahukannya dengan jelas pada pengguna.
4. Gunakan Autentikasi dan Otorisasi
Autentikasi dan otorisasi adalah teknik yang memverifikasi identitas dan izin pengguna yang mengakses API. Autentikasi dan otorisasi dapat meningkatkan keamanan API dengan mencegah akses yang tidak sah atau berbahaya, dan memastikan kerahasiaan dan integritas data. Namun autentikasi dan otorisasi juga dapat menimbulkan kerumitan dan beban pada desain dan implementasi API, dan memengaruhi performa dan skalabilitas API.
Agar bisa menggunakan autentikasi dan otorisasi secara efektif, harus menggunakan protokol yang standar dan aman lalu menerapkannya secara konsisten dan benar di seluruh titik akhir API. Pastikan untuk menggunakan enkripsi agar dapat melindungi data yang sensitif, seperti kata sandi, token, dan lain-lain agar bisa tersimpan dengan aman.
5. Uji dan Pantau API
Cara terakhir melibatkan API monitoring. Pengujian dan pemantauan adalah praktik penting untuk setiap proyek pengembangan aplikasi dan web. Praktik ini sangat penting untuk performa dan skalabilitas API. Pengujian dan pemantauan dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah atau hambatan yang dapat memengaruhi fungsionalitas, keandalan, dan keamanan API,
Tetapi, pengujian dan pemantauan juga memerlukan perencanaan, alat, dan sumber daya, serta mungkin melibatkan beberapa pertimbangan antara kualitas dan kecepatan. Untuk menguji dan memantau API secara efektif, diperlukan metode dan metrik yang tepat. Misalnya pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian beban, serta mengukur waktu respons hasil tingkat kesalahan atau ketersediaan API.
Selain itu, pastikan alat pemantauan API yang digunakan menyediakan fitur pengumpulan dan analaisis data serta umpan balik dari pengujian dan pemantauan. Dengan begitu, bisa digunakan untuk meningkatkan performa dan skalabilitas API. Meningkatkan API scalability tak lepas dari penggunaan alat pemantauan yang terpercaya dan dapat diandalkan. Gunakan solusi pemantauan terpercaya seperti Netmonk dari Telkom Indonesia untuk hasil yang memuaskan. Telah digunakan berbagai perusahaan besar di Indonesia, langsung saja cek website Netmonk untuk cek info lebih lanjut.