Berkat perkembangan teknologi yang begitu pesat, monitoring jaringan telah berkembang dari yang awalnya sederhana sebagai alat pemecahan masalah dasar yang memanfaatkan Internet Protocol (IP) menjadi sistem canggih yang mampu menjaga kondisi dan kinerja jaringan dengan optimal.
Memahami dan mengelola kompleksitas jaringan menjadi sangat penting karena semakin rumitnya transformasi digital, IoT, migrasi cloud, dan software. Untuk memahami bagaimana network monitoring menjamin ketersediaan layanan TI, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Network Monitoring?
Network monitoring atau pemantauan jaringan adalah pengawasan sistematis terhadap kesehatan dan kinerja jaringan komputer. Dengan menggunakan software atau layanan khusus, pemantauan jaringan secara proaktif mendeteksi masalah seperti lalu lintas yang lambat dan kegagalan komponen. Menganalisis data jaringan secara real-time membantu administrator menentukan potensi masalah, memastikan jaringan beroperasi dengan optimal.
Selain menawarkan peringatan langsung, alat pemantauan jaringan yang komprehensif memberikan gambaran umum tentang topologi jaringan dan komponen yang saling terhubung. Visualisasi ini, termasuk aliran paket dan data NetFlow, membantu administrator jaringan membuat intervensi secara real-time dan keputusan berdasarkan data untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi jaringan.
Evolusi Network Monitoring
Konsep pemantauan jaringan sebenarnya bukan hal baru. Jaringan awal menggunakan alat dasar seperti perintah ping, yang beroperasi pada Internet Control Message Protocol (ICMP), untuk memeriksa keterjangkauan perangkat. Namun, seiring dengan pertumbuhan ukuran dan kompleksitas jaringan, alat yang dirancang untuk memantaunya pun ikut berkembang, dengan menggabungkan teknologi Simple Network Management Protocol (SNMP), NetFlow, dan IPFIX.
Munculnya internet, koneksi TCP, dan komputasi cloud membawa tantangan baru. Jaringan tradisional, yang terbatas pada lokasi fisik perusahaan, berkembang hingga mencakup ke beberapa lokasi, lingkungan cloud, jaringan kontainer, dan bahkan infrastruktur global. Perluasan ini membutuhkan metode pemantauan yang lebih canggih untuk memahami lingkungan yang kompleks ini.
Metrik pemantauan kinerja jaringan modern melampaui pemeriksaan naik-turunnya kinerja yang sederhana. Metrik tersebut mencakup detail kinerja yang terperinci, yang memastikan bahwa setiap aspek jaringan mampu menampilkan kinerja yang sebaik-baiknya, mulai dari lebar pita hingga latensi.
3 Pilar Network Monitoring Modern
Pemantauan jaringan merupakan bidang yang kompleks dan terus berkembang, dan alat pemantauan jaringan modern saat ini dapat dikelompokkan menjadi 3 pilar, yaitu analisis lalu lintas, pengujian sintetis, dan metrik infrastruktur jaringan.
Dalam pendekatan holistik terhadap pemantauan jaringan, masing-masing dari ketiga teknologi pemantauan ini menawarkan kemampuan khusus untuk memastikan kesehatan, kinerja, keamanan, dan keandalan jaringan modern. Berikut ini penjelasan ketiga pilar dalam pemantauan jaringan modern:
1. Analisis Lalu Lintas Jaringan (Analisis Aliran)
Pilar pertama, analisis lalu lintas jaringan (dikenal juga dengan NTA atau analisis aliran), melibatkan pemantauan lalu lintas jaringan secara pasif, yang biasanya diwakili oleh data aliran jaringan. Pendekatan ini menawarkan wawasan yang terperinci tentang penggunaan jaringan di dunia nyata dan penting untuk memahami dinamika jaringan.
Detail analisis lalu lintas jaringan meliputi:
- Sumber Data: analisis lalu lintas jaringan adalah rekaman aliran seperti dari protokol NetFlow, log aliran VPC dari layanan cloud, dan jejak paket melalui Deep packet Inspection (DPI).
- Analisis Peristiwa: NTA menangkap dan menganalisis peristiwa dan perubahan karingan melalui rekaman log.
- Kelebihan Analisis Lalu Lintas Jaringan:
- memberikan tampilan terperinci tentang penggunaan jaringan yang sebenarnya
- memberikan wawasan tentang kinerja jaringan perilaku pengguna
- kemampuan mendeteksi anomali dan potensi ancaman keamanan, seperti serangan DDoS yang semakin berkembang.
- Kekurangan Analisis Lalu Lintas Jaringan:
- terutama terbatas pada aliran lalu lintas yang ada
- mungkin tidak menyediakan data langsung dan secara real-time
- dapat bersifat intensif, memerlukan strategi manajemen data yang efektif jika diterapkan di tempat.
2. Pengujian Sintetis (Pemantauan Pengalaman Digital)
Pilar kedua pemantauan jaringan modern adalah pengujian sintetis, yaitu pendekatan proaktif yang menguji fungsi jaringan untuk meniru pengalaman pengguna yang sebenarnya. Sasaran utama pengujian sintetis adalah mengantisipasi dan mengurangi masalah kinerja sebelum memengaruhi pengguna yang sebenarnya.
Pengujian sintetis merupakan bagian dari disiplin yang lebih luas dari Digital Experience Monitoring (DEM) atau pemantauan pengalaman digital. Detail pengujian sintetis adalah sebagai berikut:
- Pengujian dan Data: pengujian sintetis melibatkan pembuatan skenario yang meniru tindakan pengguna untuk mengumpulkan data tentang respons dan kinerja jaringan. Pengujian biasanya dilakukan secara otomatis dan pada interval yang teratur.
- Fokus yang Berpusat pada Pengguna: teknologi ini bertujuan untuk memprediksi bagaimana jaringan akan bekerja dalam berbagai kondisi pengguna.
- Kelebihan Pengujian Sintetis:
- mengidentifikasi potensi masalah dari perspektif pengguna akhir sebelum memenagruhi pengguna yang sebenarnya
- memungkinkan pengujian yang sering, teratur, dan otomatis, meningkatkan kesiapan
- membantu dalam perencanaan kapasitas dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.
- Kekurangan Pengujian Sintetis:
- terbatas pada target dan skenario tertentu yang disiapkan untuk pengujian
- mungkin tidak mencakup semua kondisi jaringan yang sifatnya spontan atau anomali
- memerlukan desain skenario yang cermat untuk memastikan relevansi dan keakuratan setiap pengujian.
3. Metrik Infrastruktur Jaringan (Network Monitoring System – NMS)
Pilar yang terakhir dalam pemantauan jaringan modern adalah metrik infrastruktur jaringan yang sering dikelola melalui NMS. Ini adalah pemeliharaan dan pengoptimalan perangkat fisik dan virtual dalam satu jaringan.
Berikut ini detail dalam metrik infrastruktur jaringan:
- Alat Pemantauan: alat NMS menggunakan protokol seperti SNMP, Streaming Telemetry, dan teknologi pemantauan canggih lainnya untuk mengumpulkan metrik kesehatan perangkat jaringan seperti status naik atau turun, penggunaan bandwith, konsumsi memori, dan penggunaan CPU.
- Penanganan Peristiwa: meliputi mekanisme seperti SNMP Traps untuk peringatan secara real-time tentang kondisi jaringan.
- Kelebihan Metrik Infrastruktur Jaringan:
- memberikan wawasan langsung tentang kesehatan dan status perangkat jaringan
- pemeliharaan preventif dan penyelesaian masalah dengan cepat, berkat penanganan yang serba proaktif
- memfasilitasi perencanaan strategis untuk peningkatan dan perluasan jaringan.
- Kekurangan Metrik Infrastruktur Jaringan:
- kemungkinan hanya menawarkan konteks terbatas mengenai pengalaman pengguna akhir atau kinerja aplikasi tertentu
- memerlukan integrasi berbagai alat pemantauan untuk tampilan yang komprehensif dalam banyak kasus
- protokol seperti SNMP memerlukan polling dan tidak semua sistem pemantauan jaringan mampu melakukan polling dengan frekuensi tinggi atau menawarkan alternatif seperti telemetri streaming.
Perusahaan modern perlu menjaga ketersediaan layanan TI agar tidak ada kendala saat ,elayani pelanggan selama 24 jam setiap hari. Jaringan yang sangat kompleks perlu dimonitor setiap saat agar kinerjanya selalu lancar, tanpa downtime.Gunakan alat monitoring jaringan yang dapat diandalkan seperti Netmonk, yang telah terbukti memantau jaringan secara komprehensif setiap saat. Telah dipercaya lebih dari 1000 perusahaan di Indonesia, cari tahu layanan selengkapnya di web Netmonk sekarang juga!