Remote working atau bekerja dari jarak jauh menjadi lebih populer semenjak adanya pandemi COVID-19. Seperti yang kita ketahui kelebihan bekerja dari jarak jauh yaitu lebih sedikit pressure, lebih santai, dan masih banyak lagi. Jika membicarakan tentang remote working, internet menjadi salah satu hal yang tidak bisa dilepas begitu saja. Kita harus berterima kasih kepada kemajuan teknologi yang membuat hampir semuanya menjadi mungkin. Internet membantu kita tetap terhubung dengan tim dari jarak jauh di manapun dan kapan pun kita berada.
Jika Anda mengikuti update blog NetMonk, Anda pasti mengetahui bahwa kami telah menjelaskan beberapa tips untuk remote working dan bagaimana remote network monitoring sangat penting. Namun, apa resikonya yang mungkin Anda hadapi di kemudian hari? Dalam artikel ini penulis akan menjelaskan beberapa resiko umum ketika bekerja dari jarak jauh (remote working) plus cara mengatasinya. Kira-kira apa saja ya resiko umum yang mungkin terjadi? Simak artikelnya berikut ini.
1. Phising dan Spam
Berhati-hatilah terhadap hal-hal mencurigakan yang ada di internet terlebih dalam situasi sulit dari terdampaknya wabah Coronavirus seperti sekarang ini yang banyak dimanfaatkan oleh beberapa oknum. Contohnya seperti email spam, dan phising yang dapat membuat seseorang mengklik link untuk tujuan menipu. Bisa saja link itu berisi daftar produk masker yang sangat dibutuhkan semua orang saat ini. Kemudian ketika Anda klik, semua data penting Anda bisa saja dicuri dengan mudah.
Bagaimana cara mengatasinya? Anda perlu mengetahui bahwa jika ada link yang mencurigakan dan tidak biasa sebaiknya jangan coba-coba untuk meng-klik link tautan tersebut. Terlebih jika ada email yang masuk kotak spam, patut juga Anda curigai.
2. Jaringan WI-FI yang Tidak Terkontrol
Pastikan jaringan WI-FI di rumah/tempat di mana Anda mengakses data perusahaan stabil dan terkontrol dengan baik. Karena jika Anda menggunakan jaringan publik yang tidak terkontrol sangat beresiko terhadap keamanan data. Meskipun ada TLS (Transport Layer Security) yang meng-enkripsi koneksi yang kemudian dapat membatasi data dari koneksi nirkabel si penyusup. Namun itu semua tidak dapat menjamin seluruh keamanannya.
Lantas bagaimana cara mengatasinya? Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memberikan edukasi tentang pentingnya validasi sertifikat dan mewaspadai jika terjadi serangan Man-in-the-Middle kepada pengguna. Selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika pengguna mendapati koneksi yang mencurigakan dan tidak aman. Jangan lupa juga untuk selalu memakai otentikasi multi-faktor karena ini terbukti membuat akun Anda lebih aman.
3. Resiko Serangan Malware
Poin terakhir namun tidak kalah penting untuk diperhatikan ketika bekerja secara remote adalah serangan malware pada sistem yang Anda miliki. Perlu diingat jika employee Anda yang bekerja di rumah dengan menggunakan sistem mereka sendiri untuk masuk ke jaringan organisasi Anda, sistem mereka tidak akan tunduk pada pemantauan dan kontrol keamanan yang sama dengan jaringan lainnya. Solusinya adalah jika memungkinkan, Anda dapat menetapkan pengguna aset milik perusahaan yang dapat menerapkan control keamanan pada mereka dan sebagai tambahan, monitor sistem yang terhubung ke VPN untuk aktivitas seperti malware.
Bagi Anda yang bekerja jarak jauh atau remote work mungkin Anda tidak asing dengan resiko-resiko yang disebut di atas. Jika benar, Anda dapat menerapkan solusi untuk mengatasinya.
Jangan lupa juga untuk mengunjungi website kami karena NetMonk dapat membantu Anda khususnya network engineer maupun tim IT jaringan di perusahaan untuk memonitoring jaringan.
Referensi:
https://swimlane.com/blog/5-best-practices-for-safe-and-secure-remote-work/