Cara Menggunakan Monitoring untuk Meningkatkan Performa API

Jaga API performance dengan menggunakan monitoring yang berkesinambungan. Simak info lengkapnya di artikel ini!

Penting sekali untuk selalu memperhatikan kondisi dan API performance, serta mengetahui apakah ada masalah dengan API yang digunakan, sebelum berdampak ke klien atau pelanggan. Karena itu, diperlukan API monitoring untuk memastikannya tetap berjalan lancar. Simak info seputar API monitoring, cara kerjanya, dan kenapa pemantauan ini penting di bawah ini. 

Apa Itu API Monitoring?

API monitoring merupakan proses otomatis untuk mengamati perilaku API HTTP yang sedang berjalan di berbagai lingkungan dan memberi tahu tim teknisi segera setelah sistem pemantauan mengidentifikasi adanya hal yang tidak normal pada API. Jenis pemantauan API meliputi ketersediaan, performa, dan ketepatan fungsional. 

Cara Kerja API Monitoring

Berikut ini 5 cara memonitor performa API secara efektif:

1. Manajemen Lalu Lintas API

Manajemen lalu lintas membantu perusahaan menjaga layanan mereka tetap tersedia sekaligus mencegah terjadinya serangan denial-of-service (DoS). Persyaratan ini mungkin memerlukan pembatasan akses ke API, seperti lokasi geografis. Perusahaan juga dapat mengenakan biaya untuk layanan mereka berdasarkan frekuensi permintaan, waktu eksekusi, atau data. 

Memantau API memungkinkan perusahaan menerapkan pembatasan di atas dan mengonfigurasi pengaturan dari dasbor pemantauan API pusat. Beberapa alat monitoring API menawarkan fitur manajemen siklus hidup API, yang memungkinkan tim manajemen API perusahaan membentuk lalu lintas berdasarkan kriteria seperti batas kecepatan API, batas ukuran, kuota kontrol akses, dan kebijakan. 

Dengan mengatur manajemen lalu lintas API dengan baik, maka menjadikan API lebih efektif dalam memberikan hasil yang diinginkan, termasuk dalam hal monetisasi. Alat pemantauan API juga ada yang menawarkan penanganan aplikasi lama dengan membentuk lalu lintas untuk menyediakan fasad yang efektif dan konsisten, hanya dengan beberapa klik saja. 

2. Keamanan dan Tata Kelola

Risiko pelaku kejahatan siber yang mengeksploitasi kerentanan kian meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang membuka jaringan mereka untuk terhubung ke luar. Pengguna API menanggung risiko API yang mereka gunakan dan API yang memanggil mereka. Pemantauan API mencakup autentikasi panggilan API dan identifikasi anomali yang dapat mengindikasikan pelanggaran keamanan secara real-time. 

API yang aman sangat penting untuk membangun operasi yang fleksibel dan dapat diskalakan dengan banyak tim di berbagai wilayah geografis. Alat pemantauan API menawarkan fitur yang mampu membantu pengguna agar bisa fokus pada pelaksanaan logika bisnis daripada mengimplementasikannya. 

Tata kelola juga merupakan bagian dari menjaga keamanan API. Ini mencakup kebijakan, praktik, peraturan, dan standar. Alat pemantauan API memastikan bahwa pengguna layanannya dapat melakukan hal yang benar, sesuai peraturan, dengan lebih baik. Dengan begitu, alat ini memungkinkan perusahaan penggunanya untuk fokus pada pengembangan API yang cepat yang akan membantu meningkatkan skala operasi perusahaan. 

Akan lebih baik lagi jika memilih alat pemantauan API yang mampu menyederhanakan tata kelola tanpa perlu merancang ulang sistem di dalamnya. Bagi perusahaan yang menggunakan beberapa cloud, pastikan untuk memilih alat pemantauan yang mampu menangani omnichannel, agar semua platform dapat diatur dalam satu platform, sehingga mengatur keamanannya pun jadi lebih mudah. 

3. Audit

Monitoring API sangat penting untuk mencegah serangan terhadap sistem informasi perusahaan. Proses yang terorganisasi dan dapat diulang juga diperlukan untuk memecahkan masalah, yang memerlukan server untuk mencatat data audit. Data ini merupakan sumber daya yang berharga jika terjadi insiden, seperti halnya dasbor pemantauan API yang mudah digunakan. Jejak audit juga membantu dalam menghentikan API yang sudah usang. 

Perusahaan yang memiliki masalah audit dapat memilih alat pemantauan API yang menawarkan solusi delegasi otonomi dan hak akses kepada anggota tim manajemen API dan pemangku kepentingan lainnya, sambil tetap mempertahankan kontrol terpusat untuk sistem mereka. 

4. Gateway

Gateway API menerima semua permintaan API dari klien yang diarahkan ke layanan mikro yang sesuai berdasarkan perutean dan komposisi yang diminta. Proses ini seringkali mengharuskan gateway untuk menghubungi beberapa layanan mikro dan mengumpulkan respons. Gateway juga menerjemahkan antara protokol internal dan yang berbasis web. 

5. Manajemen Masa Pakai

Masa pakai API terdiri dari beberapa tahap kronologis, yang berarti satu fase selesai sebelum fase berikutnya dimulai. Namun, pendekatan API-first memungkinkan tim manajemen untuk mengerjakan fase masa pakai ini secara paralel. 

Misalnya, tim pengembangan dapat membangun API, sementara tim DevOps mengamankan gateway API. Fase-fase ini dilakukan secara bertahap, tapi masih dapat terjadi secara tumpang tindih. Alat pemantauan API yang dapat diandalkan mampu mengelola semua fase ini secara efisien. Caranya adalah dengan memberdayakan pengembangan, tim produk, dan tim platform untuk meningkatkan kerja API dengan aman. 

Alasan Monitoring API Itu Penting

API monitoring sangat penting untuk memahami kondisi dan performa API. Dengan menerapkan pemantauan waktu aktif API dan pemantauan performa API yang komprehensif, perusahaan dapat memastikan jaringan mereka tetap andal dan melakukan tugasnya dengan baik. 

Alat pemantauan API dapat mengidentifikasi dan menanggapi masalah apa pun dengan lebih cepat. Dengan begitu, tim manajemen akan bergerak mengoptimalkan performa dan evolusi produk berdasarkan cara konsumen menggunakan API. 

Berikut ini beberapa alasan kenapa memantau API itu sangat penting:

1. Memastikan Quality of Service (QoS)

Menggunakan alat pemantauan API agar berfungsi sebagaimana mestinya adalah kunci untuk menyediakan layanan yang berkualitas tinggi. Strategi pemantauan yang proaktif berarti setiap penurunan performa dapat dengan cepat diidentifikasi dan ditangani. 

2. Mitigasi Risiko

Alat pemantauan manajemen API sangat membantu perusahaan dalam mengurangi risiko mereka. Dari pembaruan yang bermasalah dan memengaruhi performa hingga kerusakan reputasi yang terkait dengan perlambatan yang sering terjadi. 

Ada banyak risiko dalam hal menyediakan API bagi pelanggan. Di sinilah pentingnya API untuk menghindari sebagian besar risiko tersebut, dengan cara mendeteksi masalah lebih awal melalui pemantauan API yang menyeluruh. 

3. Menghemat Biaya

Semakin awal perusahaan menemukan masalah, maka akan semakin cepat perusahaan memperbaiki masalah tersebut. Masalah yang dibiarkan berlarut-larut akan menghabiskan biaya yang jauh lebih besar untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, alat pemantauan API yang berkualitas dapat membantu menekan biaya hingga seminimal mungkin. 

4. Menjaga Reputasi Perusahaan

Tentu semua perusahaan ingin agar produk atau layanannya dikenal. Tapi tidak ada perusahaan yang ingin dikenal karena menyediakan API yang lambat dan tidak dapat diandalkan. Alat pemantauan API dapat meningkatkan reputasi perusahaan dalam hal menyediakan API yang responsif. API performance perlu selalu dijaga agar reputasi perusahaan terus terjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Pastikan menggunakan solusi pemantauan API yang terpercaya seperti Netmonk, agar performanya tetap baik. Layanannya telah digunakan berbagai perusahaan besar di Indonesia, langsung saja kunjungi website Netmonk untuk info lebih lanjut terkait produknya!

Gunakan NetMonk dan Dapatkan Konsultasi Gratis!

Konsultasi jaringan secara gratis dengan para engineer kami selama berlangganan NetMonk