Waktu ada masalah dengan server, admin Windows harus berperan jadi detektif untuk menyelesaikannya. Untungnya, Windows punya berbagai alat untuk menemukan dan menguraikan petunjuk, guna menyelesaikan masalah performa server. Salah satunya adalah Windows Reliability Monitor yang dapat digunakan untuk server monitoring.
Bagi tim IT, sudah jadi hal biasa kalau ada sistem yang kemarin sukses, tapi hari ini gagal. Kalau ini terjadi, langkah memecahkan masalah yang pertama adalah cari tahu dulu apa yang berubah selama jangka waktu tersebut. Windows Reliability Monitor adalah salah satu utilitas pemecahan masalah yang paling berguna dan dapat membantu tim IT mengatasi masalah server secara efektif dan efisien.
Apa Itu Reliability Monitor?
Saat server mulai tidak stabil atau kinerjanya lebih buruk dari biasanya, maka tim TI perlu melakukan verifikasi dan menentukan kapan masalah ini terjadi. Info semacam ini sebenarnya bisa kita dapatkan dari Event Viewer atau Performance Monitor, tapi Windows Reliability Monitor menawarkan antarmuka yang lebih mudah dipahami.
Reliability Monitor menggunakan antarmuka grafis untuk menampilkan dan menilai riwayat ketergantungan sistem, termasuk apa yang berubah dan kapan terjadinya, bersamaan dengan aplikasi atau sistem operasi apa yang mogok. Reliability Monitor juga dapat menampilkan info terkait pembaruan, instalasi, atau pencopotan pemasangan software, dan kalau ada masalah yang terjadi pada hardware.
Windows Reliability Monitor menghubungkan masalah dengan kategori-kategori di atas, jika memungkinkan, untuk lebih mempersempit cakupan masalah. Dengan begitu, fitur ini mampu mengidentifikasi asal mula server jadi tidak stabil. Hasilnya, tim TI pun lebih mudah menemukan sumber masalah dan mencoba menyelesaikannya dengan cara yang paling tepat.
Grafiknya sangat mudah dibaca. Jika performa lancar, maka grafik akan terus lurus. Begitu terjadi penurunan performa, grafik akan menurun. Sehingga tim TI dapat melihat kapan itu terjadi dan apa saja sistem yang tidak berjalan lancar dari historinya. Tim TI lalu bisa langsung melakukan pengecekan pada bagian yang bermasalah, sehingga server bisa dikembalikan ke kondisi normal dalam waktu cepat.
Cara Kerja Reliability Monitor
Seperti komputer yang terpasang di kendaraan, tentunya tugasnya adalah terus-menerus memantau performanya. Mulai dari konsumsi bahan bakar, tekanan ban, RPM mesin, beban katup, dan lain sebagainya. Windows juga terus memantau status sistem operasi mulai dari log in awal hingga sistem ditutup.
Berbagai komponen yang penting dalam sistem (memori, drive data, kipas, dan CPU) terus-menerus diperiksa dan hasilnya dikumpulkan di dalam Performance Counters. Segala aktivitas yang terjadi di sistem dan aplikasi (misalnya aktivitas mengirim dan menerima Outlook, membuka dokumen Word, dan lain-lain) dilacak satu-persatu dan infonya disimpan dengan baik sebagai data jejak peristiwa.
Bagaimana Cara Membaca Hasil Reliability Monitor?
Semudah itukah membaca hasil yang ditampilkan Reliability Monitor? Jawabannya, ya. Cara membuka fitur ini adalah sebagai berikut:
- Buka Reliability Monitor dengan masuk ke Control Panel
- Pilih System and Security
- Klik Security and Maintenance
Bisa juga masuk fitur ini dengan cara:
- Buka menu Run dengan klik tombol Win + R
- Lalu ketik perintah perfmon /rel di kolom yang tersedia.
Windows Reliability Monitor hanya punya satu antarmuka yang sebagian besar didominasi oleh grafik batang. Grafiknya sangat simpel dengan sumbu vertikal sebagai skala keandalan dari 1 – 10. Sementara itu, sumbu horizontal mewakili rentang waktu performanya. Secara default, setiap kolom mewakili 1 hari, tapi tim TI dapat memilih pengaturan Minggu di sebelah kiri atas, maka setiap kolom akan berganti jadi cakupan 1 minggu.
Di sudut kanan bawah grafik menunjukkan kategori peristiwa, termasuk peringatan dan kegagalan aplikasi. Suatu peristiwa muncul di hari atau minggu terkait, yang dapat mengungkapkan pola apa pun dan menunjukkan dengan tepat kapan masalahnya dimulai.
Untuk melihat detail peristiwa yang terjadi, langsung saja klik Reliability Details yang ada di bawah. Di sana biasanya akan ditampilkan info berupa kalimat yang mendeskripsikan masalah. Sementara itu, panel View Technical Details akan memberikan saran tambahan. Tim TI dapat menyelesaikan masalah dengan saran tersebut, tapi bisa juga menggunakan cara lainnya yang dianggap lebih baik.
Peringkat keandalan akan turun untuk setiap kerusakan atau masalah yang terjadi, tapi secara perlahan akan meningkat menuju ke angka 10 begitu server sudah menunjukkan stabilitas. Info ini cukup berguna bagi tim TI untuk memecahkan masalah, seperti memperbarui atau menghapus aplikasi, mengembalikan driver, atau mengganti hardware yang sudah rusak dan tidak layak pakai.
Bagaimana Cara Menyimpan Hasil Reliability Monitor?
Ada beberapa cara untuk menggunakan Windows Reliability Monitor, salah satunya adalah menyimpan hasil pengecekan. Cara menyimpannya adalah dengan menuju ke sudut kiri bawah dan klik Save Reliability History untuk kepentingan audit server sebagai bagian dari arsip perjanjian level layanan perusahaan.
Menariknya lagi, penggunanya dapat menggabungkan dan membandingkan riwayat keandalan beberapa server untuk mengidentifikasi aplikasi atau pembaruan pada beberapa sistem, dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang lebih luas lagi. Info terkait pemecahan masalah yang penting ini dapat memandu tim TI untuk menentukan apakah masalah hanya terjadi di satu sistem saja atau justru sudah mempengaruhi banyak sistem sekaligus.
Reliability Monitor menyimpan riwayat dalam format XML. Tim TI dapat mengonfigurasi Windows untuk mengirim laporan masalah ke Microsoft. Secara teori, Microsoft menggunakan laporan ini untuk mengidentifikasi dan sekaligus mengatasi masalah yang terjadi secara terus-menerus pada alat tertentu atau pada hardware. Reliability Monitor menyediakan link ke laporan ini di bagian sudut kiri bawah. Klik View untuk mengecek semua laporan masalah dan daftar insiden yang dikirim ke Microsoft.
Reliability Monitor merupakan alat atau fitur asli pada server Windows dan sistem desktop yang didukung, menjadikannya pilihan yang tepat untuk memecahkan masalah perangkat pada klien dan server. Mengingat Windows sangat banyak digunakan di perusahaan, tentu fitur ini sangat berguna. Kita tidak perlu menginstal fitur tambahan atau mengaktifkan layanan tertentu untuk menggunakannya.
Windows menyediakan fitur khusus untuk melakukan tugas server monitoring, yaitu Reliability Monitor. Mudah digunakan dan mudah dibaca, ada pula panel yang memberi saran penanganan masalah. Tentu saja, untuk tugas pemantauan yang lebih menyeluruh, perusahaan perlu menggunakan layanan monitoring yang dapat diandalkan setiap saat, seperti Netmonk dengan produknya, Netmonk Prime.
Netmonk Prime menghadirkan layanan server monitoring, network monitoring, dan web/API monitoring hanya dengan 1 aplikasi saja. Laporan akan diberikan dengan antarmuka yang mudah dipahami dan ada fitur otomatisasi untuk menyelesaikan masalah secara langsung. Sudah digunakan di lebih dari 15 perusahaan di Indonesia, langsung saja kunjungi web Netmonk untuk info lebih lanjut!