Dalam artikel-artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai protokol-protokol seperti NetFlow, sFlow, JFlow, IPFIX, dan terakhir NetStream. Dari artikel-artikel sebelumnya sedikit banyaknya Anda pasti tahu apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing protokol tersebut, bukan? Untuk artikel kali ini, kami akan membahas perbandingan perangkat yang mendukung flow khususnya router. Dalam artikel ini, kami akan memfokuskan pada Cisco dan Mikrotik. Bagaimana perbandingan keduanya? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Cisco merupakan peralatan utama yang digunakan pada jaringan luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan router Cisco, informasi dapat diteruskan ke alamat jarak jauh dan pada jaringan komputer yang berbeda. Tujuannya adalah untuk dapat meneruskan paket data dari LAN ke LAN lain, router Cisco. Sedangkan Mikrotik adalah sistem operasi yang mencakup perangkat lunak yang diinstal pada komputer sehingga komputer dapat bertindak sebagai jantung jaringan, mengendalikan atau mengelola lalu lintas data antar jaringan, jenis komputer ini dikenal dengan nama router.
Perbandingan Cisco Vs Mikrotik
Jenis router dari Cisco ada beberapa jenis seri. Semakin canggih seri maka semakin canggih dan memiliki fitur lengkap yang disediakan oleh Cisco. Untuk harganya tentu akan semakin mahal sesuai dengan yang diberikan. juga dapat dioperasikan melalui CLI. Router juga dapat menggunakan sistem operasi IOS. Jika Anda memahami prinsip-prinsip dasar menggunakan perintah IOS, maka Anda tidak akan mengalami banyak kendala ketika Anda mulai belajar mengoperasikan router.
Kalau router Mikrotik sendiri adalah sebuah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat komputer menjadi jaringan router yang andal, termasuk berbagai fitur yang dibuat untuk jaringan IP dan jaringan nirkabel, cocok untuk digunakan oleh ISP dan penyedia hotspot.
Jika dilihat dari fungsinya, Cisco berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router memiliki bagian yang mirip dengan PC. Sedangkan fungsi dari Mikrotik adalah untuk jaringan skala kecil dan skala besar, tentu saja ini disesuaikan dengan sumber daya daripada komputer itu sendiri.
Jika dilihat dari segi harga, routerboard milik Cisco yang paling murah harganya berkisar Rp 20 juta sebaliknya untuk router Mikrotik sendiri paling mahal adalah Rp 20 juta. Sedangkan jika dilihat dari penggunaannya, Mikrotik biasanya digunakan pada kelas small dan medium enterprise. Sedangkan untuk enterprise dan ISP (internet service provider) lebih banyak menggunakan Cisco. Due jenis router ini dapat diambil datanya dengan tool network monitoring seperti Netmonk.
Jadi, mana yang terbaik? Jika kami sarankan sebaiknya lihat dulu apa yang Anda butuhkan. Jika Anda memiliki perusahaan kecil dan perusahaan menengah, sebaiknya Anda memilih Mikrotik. Sebaliknya, jika Anda memiliki perusahaan yang besar, maka Cisco adalah jawaban yang tepat untuk Anda. Untuk mendapatkannya pun cukup mudah, Anda bisa dengan mudah mendapatkannya di toko-toko online seperti Bhinneka maupun Tokopedia.
Referensi :
http://mayhewformaine.co/2018/12/27/what-are-the-differences-between-cisco-and-mikrotik-routers/
http://mikrotik.nurulfikri.ac.id/mikrotik-vs-cisco/