Server sangat penting bagi perusahaan modern untuk menjalankan bisnis dengan lancar. Waktu uptime server sebaiknya stabil setiap saat supaya konsumen bisa mengaksesnya kapan pun dan di mana pun mereka perlukan. Kalau terjadi downtime, maka kerugiannya bisa sangat besar. Karena itu perlu server monitoring setiap saat untuk menjaga performanya. Sebenarnya apa itu server uptime dan kenapa memonitornya sangat penting?
Apa Itu Server Uptime?
Uptime pada server mengacu pada waktu aktif atau waktu di mana sistem berjalan tanpa adanya gangguan shutdown maupun restart. Waktu aktif server ini merupakan total durasi server berfungsi dan berjalan dengan optimal. Uptime merupakan metrik yang digunakan untuk menunjukkan performa server. Waktu aktif server dimonitor dan diukur menggunakan alat monitor server.
Apa Perbedaan Uptime dan Availability?
Selain uptime, dalam server juga ada istilah Availability yang merupakan ketersediaan. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, meskipun sebenarnya keduanya merupakan 2 hal yang berbeda. Uptime adalah jumlah waktu server bekerja dengan baik, dinyatakan dalam tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik.
Di sisi lain, Availability adalah persentase waktu yang dihitung dalam interval waktu tertentu selama server dapat digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan oleh perusahaan tersebut. Dalam istilah matematika adalah sebagai berikut:
Availability % = Uptime / Total Time
Total Time = Uptime + Downtime.
Cara Mengecek Server Uptime
Untuk pengecekan uptime secara simpel pada perangkat berbasis sistem operasi Windows, kita bisa menggunakan Task Manager. Caranya sangat mudah, yaitu:
- Klik kanan pada taskbar Windows dan pilih Task Manager atau Pengelola Tugas.
- Setelah Task Manager terbuka, klik tab Performance.
- Di bawah tab Performance, akan muncul label Uptime.
Selain cara di atas, uptime pada perangkat Windows juga bisa dicek dengan melihat waktu boot terakhir dari command prompt. Cukup ketik >systeminfo dan infonya akan muncul di layar.
Alasan Memonitor Server Uptime Sangat Penting
Kesehatan server dapat dioptimalkan dengan memonitor server uptime. Monitoring dapat membantu memperkecil downtime yang dapat sangat merugikan. Alat monitoring server akan memberikan peringatan jika terdeteksi ada masalah pada server dan memberikan laporan secara lengkap.
Sebagai salah satu aspek penting dalam keseluruhan performa sistem server, uptime perlu dimonitor setiap saat. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa memonitor server uptime sangat penting di setiap perusahaan:
1. Mengecek Availability
Seperti dijelaskan sebelumnya, uptime dan availability saling berhubungan satu sama lain di dalam server. Dengan monitor uptime, akan lebih mudah mengetahui secara konsisten apakah tingkat ketersediaan server tinggi atau justru sebaliknya.
Jika server mengalami downtime secara berkala dan cukup sering, maka server bisa dibilang menghadapi sesuatu yang serius. Karena itu, sumber masalahnya harus diketahui dan diselesaikan sesegera mungkin. Di sisi lain, uptime yang tinggi menandakan persentase ketersediaan server juga tinggi, sehingga server dapat diandalkan dan bisa digunakan oleh konsumen.
2. Memonitor Performa Server
Info yang kita dapat dari server uptime memang tidak menampilkan data performa server secara detail, tapi setidaknya tim IT perusahaan dapat menganalisis durasi terjadinya downtime dan juga frekuensinya. Tentu saja, info ini sangat membantu untuk menemukan tren dan pola yang terjadi pada server.
Sebagai contoh, downtime sering terjadi pada server di jam-jam sibuk, antara jam 5 sore hingga jam 8 malam. Info ini mengindikasikan adanya masalah pada kapasitas server yang perlu diperhatikan dan segera diatasi supaya frekuensi downtime bisa diminimalkan.
3. Mendeteksi Masalah Secara Proaktif
Jika alat monitoring server uptime menunjukkan downtime yang terjadi secara tak terduga atau terjadi tren menurunnya angka uptime, maka info ini bisa dijadikan peringatan awal bahwa terjadi masalah pada server.
Info di atas tidak akan didapat tim IT apabila server dan khususnya uptime tidak dimonitor. Dengan memonitor uptime secara proaktif, maka masalah bisa ditemukan sebelum menjadi semakin besar dan malah menimbulkan gangguan yang lebih besar lagi dampaknya.
4. Analisa Sumber Masalah
Setelah mendapat info tentang server downtime, metrik uptime memang tidak mampu memberikan info yang cukup untuk memberi tahu apa yang jadi sumber masalah sebenarnya. Meski begitu, info ini tetap sangat berguna. Setidaknya tim IT bisa memperkecil daftar potensi sumber masalah.
Sebagai contoh, jika server perusahaan mengalami downtime secara tiba-tiba, mungkin saja ini mengindikasikan pada kegagalan hardware. Sementara itu kalau yang terjadi adalah downtime yang terjadi dalam durasi pendek tapi sering, maka mungkin sumber masalahnya adalah pada software atau konfigurasi.
5. Menyeimbangkan Beban
Data uptime secara tidak langsung dapat menunjukkan masalah terkait penyeimbangan beban jika suatu server memiliki waktu aktif yang jauh lebih rendah dibandingkan server lainnya. Dari sini, sumber masalah terkait keseimbangan beban bisa ditemukan dengan lebih mudah.
Pada umumnya, masalah ini disebabkan oleh terjadinya kelebihan beban yang hanya dikerjakan oleh satu server tertentu. Karena itu, tim IT perlu mempertimbangkan kembali pendistribusian ulang beban agar hasilnya lebih merata.
6. Mengoptimalkan Usaha Maintenance Server
Saat server mendapat angka uptime yang rendah secara konsisten atau downtime yang sering terjadi, maka ini artinya server membutuhkan perhatian lebih. Masalah tidak dibiarkan begitu saja karena akan sangat mengganggu performa perusahaan secara keseluruhan. Pada akhirnya, yang mengalami ketidakpuasan adalah konsumen. Akibatnya, bisnis bisa merugi hanya karena masalah downtime tidak segera ditangani.
Dengan memonitor uptime dan downtime secara optimal, maka perusahaan dapat mengoptimalkan usaha memelihara server. Identifikasi masalah bisa dilakukan dengan cepat berkat bantuan monitor uptime. Dengan begitu, beban bisa dialokasikan dan masalah bisa disingkirkan dengan cepat.
7. Memenuhi Persyaratan Kepatuhan
Data waktu aktif server dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa server yang digunakan perusahaan memenuhi kepatuhan terhadap persyaratan aturan yang berlaku. Persyaratan ini mewajibkan tingkat availibility server harus memenuhi angka minimum. Dengan begitu, alat monitoring server uptime mampu memberikan metrik yang terukur dan obyektif untuk dilacak dan dilaporkan.
Mendapatkan info terkait server uptime dan downtime sangat penting dalam setiap bisnis agar bisa mendeteksi masalah sejak awal dan segera mencari jalan keluarnya. Karena itu dibutuhkan alat monitoring yang dapat diandalkan seperti produk unggulan dari Netmonk yaitu Netmonk Prime, alat monitoring jaringan yang memiliki monitoring jaringan, web/API, dan server dalam 1 aplikasi saja!
Dengan produk unggulannya, Netmonk Prime, Netmonk memberikan layanan monitoring yang proaktif dan bersifat preventif untuk menjaga kualitas server. Layanan Netmonk sudah digunakan oleh perusahaan seperti Pelita Air Service, IndiBox, IndiHome, Telkom Indonesia, Peduli Lindungi, dan masih banyak lagi. Cari tahu info selengkapnya dengan mengunjungi situs kami untuk mencoba demonya selama 14 hari dan minta penawaran. Buktikan sendiri mudahnya monitoring bersama kami!