Network Performance Monitoring (NPM)

Network performance monitoring yaitu proses menganalisis dan mengevaluasi kinerja jaringan komputer secara rutin dan memiliki persamaan dengan network monitoring.

Network Performance Monitoring (NPM)

Network performance monitoring (NPM) menurut Techopedia adalah kegiatan atau proses untuk menganalisis, melacak, melaporkan, dan mengevaluasi kinerja jaringan komputer yang dilakukan secara rutin. Sehingga administrator jaringan dapat melacak kualitas dan kinerja layanan jaringan secara keseluruhan dan jaringan yang mendasarinya. Masih dalam artikel yang dimuat oleh techopedia, proses ini biasanya dilakukan menggunakan perangkat lunak maupun alat  network performance monitoring yang memberikan metric ke dalam jaringan. Apa sih yang dimaksud dengan metric ini? Metric yang dimaksud ini memiliki beberapa ukuran yaitu keterlambatan jaringan, ketersediaan jaringan dan waktu respon, dan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan jaringan. Kemudian, administrator jaringan akan mendapattkan notifikasi bila metric-metrik tersebut telah mencapai ambang batasnya. Sehingga dapat segera diatasi dan masalah yang terjadi tidak akan semakin besar dan menyebar.

Tahukah Anda bahwa network performance monitoring itu dapat memanfaatkan beberapa telemetri? Beberapa telemetri tersebut antara lain : paket data, metric perangkat seperti halya SNMP, data aliran jaringan seperti NetFlow, JFlow dan lain sebagainya. Apa perbedaan antara network performance monitoring (NPM) dengan network monitoring atau monitoring jaringan terutama NetMonk? Jawabannya tidak ada karena keduanya sama. Penjelasan lebih lanjutnya adalah NMP dengan NetMonk ini hanya satu arah karena memonitor saja. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kesehatan dari sebuah jaringan. Kenapa hal tersebut dibutuhkan? Karena supaya infrastruktur jaringan agar bisa terus digunakan.

Bagaimanakah Cara Kerja Network Performance Monitoring?

Data-data yang bersumber dari SNMP, paket data, dan aliran data dikumpulkan oleh alat network performance monitoring yang akan memberikan informasi serta perspektif yang berbeda-beda tentang masalah yang terjadi. Hal tersebut sangat berguna untuk pengelolaan data. Tidak hanya dapat digunakan secara on-premis atau di tempat saja melainkan alat network performance monitoring ini juga dapat digunakan dalam on-cloud maupun perpaduan keduanya.

Ada berbagai macam protocol yang digunakan atau dimanfaatkan dalam network performance monitoring (NPM) seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Berikut ini adalah sedikit penjelasannya.

  1. SNMP (Simple Network Management Protocol)

Simple network management protokol merupakan protokol yang paling sering atau paling umum digunakan. Tak terkecuali dengan NetMonk, aplikasi monitoring jaringan dan network monitoring services. Biasanya digunakan untuk mengelola dan memonitor perangkat jaringan seperti switches, router, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan SNMP berarti alat manajemen jaringan dapat mengidentifikasi perangkat, melacak perubahan jaringan, memantau jaringan, hingga menentukan status perangkat jaringan secara real-time.

  1. NetFlow

Apa yang dimaksud dengan NetFlow? NetFlow adalah protocol yang dikembangkan oleh Cisco System yang digunakan untuk mengumpulkan metadata pada jaringan IP dalam switch maupun router. NetFlow merupakan protocol yang kini sudah mulai dikembangkan untuk produk monitoring jaringan. Apa keuntungan menggunakan NetFlow? Keuntungannya adalah Anda dapat memanfaatkannya untuk memantau dan menganalisis data aliran yang berguna untuk memperoleh informasi berharga tentang pengguna jaringan, pola jaringan, hingga waktu penggunaannya.

Tentu hal tersebut sangat berbeda sekali dengan SNMP (Simple Network Monitoring Protocol). NetFlow dapat memahami pola lalu lintas serta memberikan pandangan menyeluruh untuk memonitor penggunaan bandwidth dan lalu lintas. Tidak hanya itu saja, mendukung validasi Qos dan digunakan untuk pemecahan masalah yang kerap terjadi di jaringan.

Fitur-fitur 

Apa saja fitur-fitur yang harus ada dalam network performance monitoring? Dari semua NPM yang ada, fitur-fitur yang diberikan tentu berbeda-beda. Meskipun begitu, ada beberapa fitur yang harus disediakan di setiap NPM, apapun tujuan utamanya. Fitur-fitur yang dimaksud di sini adalah dasar-dasar monitoring jaringan (network monitoring) yang baik, dan NPM harus beroperasi dengannya. Menurut Hein, terdapat 5 kapabilitas NPM yang paling penting. Berikut adalah uraiannya mengapa kapabilitas tersebut penting untuk tiap perangkat lunak monitoring jaringan.

  1. Pemberitahuan dan Peringatan yang Real-Time

Permasalahan jaringan dapat terjadi kapan saja dan sebuah NPM yang baik akan memberitahu anda tentang permasalahan yang terjadi sehingga anda dapat segera memperbaikinya. Canggihnya lagi, NPM memiliki kemampuan untuk menyaring peringatan berdasarkan dampak potensial mereka terhadap jaringan. Hal ini berarti NPM mengurutkan dari masalah yang paling berat terlebih dahulu yang kemudian dapat segera ditangani terlebih dahulu.

  1. Kesesuaian SNMP (SNMP Compatibility)

SNMP adalah kependekan dari simple network management protocol. SNMP menyediakan kerangka kerja (framework) umum untuk perangkat dan manajer monitoring jaringan untuk saling berkomunikasi. Perangkat jaringan yang kompatibel dengan SNMP yaitu seperti switches, perangkat IoT, dan komputer. Menurut Hein, SNMP memungkinkan alat monitoring (monitoring tool) dapat berkomunikasi dengan perangkat dalam bahasa bersama untuk merampingkan monitoring perangkat.

  1. Peta Visual

Sebuah peta jaringan dapat membantu anda untuk membuat representasi visual dari jaringan anda. Beberapa NPM memiliki kemampuan pemetaan jaringan dan topografi sehingga anda dapat menggambarkan setiap perangkat yang terhubung. Sedangkan NPM yang terbaik, dapat memperbarui peta jaringan dengan real-time secara otomatis maupun terjadwal. Sehingga, anda tidak perlu lagi memperbarui secara manual peta jaringan setiap kali ada perangkat baru di jaringan

  1. Skalabilitas

Sebuah taruhan yang bagus bahwa jaringan anda terus berkembang untuk mengakomodasi semakin banyak perangkat keras dan koneksi. Hal ini juga merupakan sebuah pertaruhan yang aman apabila NPM yang anda miliki terus memperbarui untuk mencerminkan kondisi jaringan anda saat ini karena NPM akan menangani skalabilitas dengan baik. Maka, jika perusahaan anda menjalankan banyak jaringan berarti anda harus memilih NPM yang dapat mendeteksi dan sepenuhnya memonitor setiap jaringan secara bersamaan.

  1.  Pelaporan Penggunaan Bandwidth

Salah satu statistic jaringan terpenting yang perlu dipantau perusahaan anda adalah penggunaan bandwidth. Karena jika sebuah jaringan terlalu dekat dengan kecepatan maksimum transfer data karena sebuah perangkat intensif sumber daya, maka anda harus segera disadarkan. NPM harus memberikan laporan tentang penggunaan bandwidth di seluruh jaringan secara teratur.

Itulah penjelasan singkat mengenai network performance monitoring (NPM). Pada dasarnya NPM dengan network monitoring itu sama terlebih NetMonk. sebuah aplikasi monitoring jaringan yang memiliki fitur-fitur unggulan yang dapat memudahkan pekerjaan para network engineer dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk melihat bagaimana cara kerja produk kami, Anda dapat request demo nya langsung melalui website. Bagi Anda yang ingin menanyakan informasi lebih lanjut dan informasi mengenai PoC atau free trial, sila hubungi tim marketing kami di sini! Kami siap membantu Anda dengan senang hati.

Referensi :

Network Performance Monitoring

What is Network Performance Monitoring?

NetFlow

Network Performance Monitoring

5 Features Every Network Performance Monitor Needs to Have

Gunakan NetMonk dan Dapatkan Konsultasi Gratis!

Konsultasi jaringan secara gratis dengan para engineer kami selama berlangganan NetMonk