Sehubungan dengan jaringan hybrid yang lebih terhubung ke cloud, ekspansif, dan lebih rumit dari sebelumnya, pola pikir manajer BetOps pada tingkat perangkat tidak cukup diarahkan untuk mencegah pemadaman jaringan dan mempertahankan kemampuan penyampaian layanan yang strategis. Perusahaan membutuhkan penilaian pemberian layanan yang berkelanjutan.
Sebenarnya apa itu NetOps dan kenapa monitoring jaringan itu penting? Di bawah ini kita akan membahas selengkapnya tentang hal ini, termasuk cara berpikir yang strategis untuk mendapatkan jaringan yang aman dan lancar.
Apa Itu NetOps?
NetOps adalah pendekatan jaringan operasi yang mengutamakan ketangkasan dan penerapan cepat. Pendekatan ini menggabungkan teknik seperti otomatisasi, virtualisasi, dan orkestrasi. Perusahaan digital saat ini harus lebih gesit dari sebelumnya untuk mengimbangi ekspektasi pelanggan. Otomatisasi dan validasi jaringan yang berkelanjutan dirancang untuk menyederhanakan operasi jaringan untuk meningkatkan ketersediaan, serta mendorong ketangkasan dan inovasi. Inilah yang NetOps lakukan.
Bagaimana kita tahu kapan jaringan perusahaan berfungsi? Tanyakan pada manajer Network Operations (NetOps) dan mereka mungkin akan memberikan info tentang status semua komponen infrastruktur jaringan yang sedang beroperasi. Setelah itu, manajer NetOps mungkin melanjutkan dengan info bahwa jaringan aktif ketika semua perangkat tersebut dapat dijangkau. Namun, ini adalah cara berpikir yang kuno tentang kinerja jaringan.
Di dunia yang berpusat pada digital seperti sekarang, keberhasilan jaringan harus ditentukan oleh kemampuan infrastruktur untuk memberikan layanan bisnis yang penting. Daftar panjang kasus desain, kepatuhan, dan penggunaan khusus aplikasi suatu perusahaan masing-masing memiliki serangkaian kebutuhan spesifik yang perlu ditinjau dari atas ke bawah secara bersamaan. Tanpa hal ini, kita akan kehilangan jejak tentang hal-hal yang sangat penting.
Misalnya, jaringan yang berfungsi dengan baik untuk e-commerce mungkin tidak berfungsi dengan baik untuk lalu lintas VoIP atau jaringan yang memungkinkan akses data berkinerja tinggi. Selain itu juga dapat menimbulkan serangan yang besar ke jaringan.
Bagaimana NetOps Diterapkan di Perusahaan?
Dalam beberapa kasus, NetOps dapat diadopsi melalui teknologi. Misalnya. alat yang awalnya dirancang untuk membantu mengotomatisasikan alur kerja telah ditingkatkan untuk menyertakan operasi jaringan dalam prosesnya. Alat-alat ini memungkinkan tim TI untuk membuat perubahan konfigurasi dan memperbarui perangkat secara otomatis.
Namun, NetOps tidak hanya diterapkan melalui teknologi saja. NetOps merupakan pola pikir yang mungkin memerlukan perubahan budaya untuk diterapkan sepenuhnya. Misalnya tim developer dan tim jaringan yang sering berbenturan. Tim developer memprioritaskan aplikasi yang kuat dan penerapan yang cepat, sementara tim jaringan memprioritaskan ketersediaan, keandalan, dan kapasitas.
Pada akhirnya, perusahaanlah yang menentukan daftar panjang parameter operasional jaringan yang harus dipertahankan secara bersamaan. Parameter ini mencakup penerapan jenis profil keamanan tertentu, kemampuan untuk mempertahankan tingkat throughput tertentu untuk setiap aplikasi yang diterapkan, dan seterusnya.
Ternyata jaringan yang “bekerja” mempunyai banyak nuansa yang abu-abu, tergantung konteks pertanyaannya. Dalam bisnis yang terhubung secara digital seperti sekarang, jaringan yang “berfungsi” adalah jaringan yang memungkinkan semua aplikasi dan layanan yang dibutuhkan oleh bisnis terpenuhi dengan sukses.
Pendekatan yang Lebih Strategis Terhadap NetOps
Selain memperbarui pendekatan mereka, penting bagi manajer operasi jaringan untuk memikirkan kembali proses apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan rencana dukungan tanpa biaya tenaga kerja yang biasanya terkait, agar jadi lebih proaktif dalam mencegah pemadaman listrik, dan memastikan bahwa risiko bisnis yang disebabkan oleh jaringan tidak terjadi, atau setidaknya rendah.
Berikut ini pendekatan yang lebih strategis terhadap NetOps:
1. Mengidentifikasi Tujuan
Saat mencoba fokus kembali pekerjaan manajer NetOps melalui lensa penilaian penyampaian layanan, NetOps harus terlebih dulu menentukan layanan apa yang coba diberikan oleh jaringan. Dengan kata lain, apa saja kebutuhan para pemangku kepentingan perusahaan terhadap jaringan tersebut? Hal ini sering kali berarti mempertahankan tingkat kinerja tertentu untuk aplikasi tertentu, menjaga keamanan tertentu, dan standar kepatuhan desain, serta ketahanan terhadap masalah melalui arsitektur failover yang dirancang dengan baik.
Di bawah tiap kategori yang luas ini, ada tingkat rincian lainnya yang mempengaruhi pemberian layanan. Misalnya, aplikasi seperti voice-over IP memerlukan kondisi tertentu yang harus dipenuhi agar panggilan terdengar jernih. Apa pun arsitektur yang digunakan, NetOps harus terus-menerus memverifikasi melalui penilaian luas bahwa jaringan memberikan layanan dan kemampuan yang dibutuhkan.
2. Mulai dengan Membuat Baselining
Langkah pertama bagi NetOps adalah mengidentifikasi perilaku jaringan yang diharapkan atau baselining (garis dasar) yang diperlukan untuk setiap layanan aplikasi. Dengan mengartikulasikan perilaku yang diinginkan seperti yang didefinisikan oleh semua kelompok operasional di seluruh aplikasi sangat penting, karena mampu membuat daftar perilaku yang komprehensif untuk dinilai.
Setelah ekspektasi dasar dipahami dengan baik, tinggal melakukan verifikasi atau menilai perilaku yang diinginkan tersebut terhadap jaringan sebenarnya secara real-time. Sebelumnya, langkah ini sering kali gagal ketika jaringannya terlalu besar, terlalu terdistribusi, atau kurangnya visibilitas yang jelas ke berbagai komponen dan cloud publik.
3. Tambahkan Beberapa Otomatisasi
Otomatisasi jaringan tanpa kode merupakan persyaratan untuk mode penilaian yang berkelanjutan. Kenapa? Jawaban singkatnya adalah skala. Biasanya manajer NetOps tahu cara menilai jaringan satu kali secara manual. Tapi tentunya pekerjaan ini akan sangat menyulitkan untuk diselesaikan secara manual setiap saat, karena membutuhkan tenaga teknisi dan menghabiskan banyak waktu.
Tim dan anggaran NetOps belum mampu mengimbangi skala dan kompleksitas ini. Akibatnya, NetOps atau tim keamanan jaringan tidak mungkin memeriksa secara manual setiap kali ada pengiriman layanan aplikasi yang diperlukan, verifikasi konfigurasi ratusan router, switch, atau firewall, atau menguji apakah semua infrastruktur baik-baik saja.
Oleh karena itu, dibutuhkan otomatisasi. Mengotomatisasikan penilaian yang mendalam dan berkelanjutan di seluruh jaringan merupakan hal yang sangat penting dan strategis agar kinerja NetOps jadi lebih optimal dan memberi pengaruh besar pada jaringan perusahaan.
Perlunya Berpikir Secara Strategis Bagi NetOps
Sering kali, NetOps hanya fokus pada hasil yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis jaringan. Hasilnya adalah skenario di mana tugas-tugas operasional berhasil dijalankan, namun perubahan tersebut menimbulkan serangkaian konsekuensi yang tidak diinginkan. Pendekatan penilaian pemberian layanan menghilangkan putusnya hubungan antara masalah, layanan, remediasi, dan tujuan bisnis.
Penilaian jaringan berkelanjutan dalam skala besar menyederhanakan dan menurunkan biaya operasional jaringan serta menjaga pengoperasioan jaringan agar tetap selaras dengan kebutuhan bisnis itu sendiri. Karena itu, penting sekali menggunakan aplikasi monitoring jaringan yang sudah terbukti kualitasnya, seperti Netmonk. Dengan produk unggulannya Netmonk Prime, layanan ini menghadirkan layanan aplikasi monitoring jaringan, monitoring web/API, dan monitoring server. Telah dipercaya berbagai perusahaan besar di Indonesia, langsung saja kunjungi website Netmonk untuk info lebih lanjut.