Menjadi bagian dari bisnis online itu menarik dan bisa jadi menyenangkan. Saat ini makin banyak konsumen yang membeli hampir semua hal via online, mulai dari pakaian, bahan makanan, perlengkapan rumah tangga, aksesoris, alat elektronik, gadget, dan masih banyak lagi. E-commerce juga membutuhkan server monitoring agar performanya tetap lancar dan melayani transaksi dengan baik.
Bagi pemilik situs e-commerce, tentu saja situs tersebut adalah inti dari bisnis. Sama dengan toko reguler, terkadang kita harus terhubung dengan pelanggan setiap saat. Karena itu, performa server e-commerce juga sangat dibutuhkan. Di bawah ini kita akan membahas cara mengoptimalkan performa dan pengalaman pengguna server e-commerce.
Apa Itu E Commerce?
E commerce adalah singkatan dari electronic commerce, yang merupakan perdagangan barang dan servis di internet, atau yang kita lebih sering sebut sebagai belanja online. Dengan berkembangnya internet, praktek e-commerce makin sering dilakukan konsumen dan hampir semua perusahaan yang memiliki produk dan layanan pun menggunakan cara ini.
Beberapa perusahaan hanya menjual produk secara online, sementara perusahaan lainnya hanya menjadikan e-commerce sebagai salah satu channel mereka. Artinya, mereka masih memiliki toko fisik, tapi juga tetap menangani penjualan secara online.
Apa pun pilihannya, e-commerce memungkinkan startup, perusahaan kecil, hingga perusahaan berskala global sekalipun untuk menjual produk mereka lewat internet. Penjualan pun bisa menjangkau pelanggan di seluruh dunia.
Alasan Situs Web E-commerce Harus Dimonitor
Perusahaan mungkin menginvestasikan banyak waktu dan modal untuk membuat situs e-commerce, agar bisa mendapatkan desain yang modern, antarmuka yang ramah bagi pengguna, dan menarik. Makin ketatnya persaingan online, menjadikan monitoring situs web e-commerce menjadi sangat penting.
Bayangkan jika kita sebagai pelanggan masuk ke situs web yang tidak memberikan layanan seperti ekspektasi. Misalnya waktu loading yang lama, waktu respons lama, dan berbagai masalah lainnya. Kemungkinan kita berada di situs tersebut mungkin sangat rendah. Selain itu, alasan situs web e-commerce membutuhkan monitor adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan Uptime yang Berkelanjutan
Uptime adalah waktu aktif situs. Pengunjung mengakses situs dari ponsel, laptop, atau PC mereka, dari lokasi geografis yang berbeda-beda. Pemantauan uptime diperlukan agar memastikan situs aktif sepanjang waktu.
Solusi monitoring yang baik untuk uptime adalah dilakukan dari berbagai lokasi geografis. Manfaat dari monitoring yang berkelanjutan adalah agar downtime bisa dideteksi sejak dini dan bisa langsung dicari solusinya lebih cepat.
2. Mengecek Fitur Situs Web Berfungsi dengan Baik
Tujuan utama situs e-commerce adalah untuk menyediakan layanan online di mana pengunjung bisa membeli produk dan servis tanpa gangguan apa pun. Pengunjung situs bisa melihat-lihat produk, memilihnya, dan memasukkannya ke keranjang belanja, lalu membayarnya.
Kesalahan kecil sedikit saja dalam proses ini akan sangat mengganggu pengunjung. Monitoring situs e-commerce diperlukan untuk memastikan semua fungsi di situs e-commerce berfungsi dengan baik. Layanan monitoring web akan mendeteksi masalah di tahap awal dan memberi peringatan kepada situs. Dengan begitu, kita dapat mencari solusinya dengan cepat agar pengunjung tidak mengalami masalah lebih jauh.
3. Mengecek Performa dan Kecepatan Situs
Studi menunjukkan bahwa konsumen kebanyakan memutuskan untuk membeli sesuatu dalam waktu 250 mili detik. Dalam waktu yang singkat itu, mereka akan memutuskan untuk lanjut berbelanja atau meninggalkan situs tersebut dan pindah ke situs lainnya. Setiap situs e-commerce diharapkan pengunjung untuk memberi respons yang cepat.
Landing page bertugas untuk membuat impresi pertama yang baik bagi pengunjung dan biasanya memiliki waktu loading yang kurang baik. Terbukti bahwa situs yang waktu loading pada landing page-nya lebih lama, maka pengunjung akan cepat memutuskan keluar dari situs tersebut. Landing page bisa berupa beranda situs, halaman kategori produk, halaman promosi, atau halaman produk best seller.
4. Melacak Performa Server
Dengan monitoring server e-commerce, sangat memungkinkan untuk memprediksi beberapa masalah dan kegagalan yang mungkin terjadi. Banyak layanan monitoring juga menyediakan info untuk mencegah terjadinya masalah. Sistem monitoring yang terpercaya akan memberi peringatan apabila beban kerja situs sudah melebihi kapasitasnya.
5. Meningkatkan Angka Penjualan dan Kepuasan Pelanggan
Monitoring server e-commerce bukan opsional, melainkan kewajiban. Fungsinya tidak hanya berguna bagi perusahaan e-commerce, tapi juga pelanggan. Situs e-commerce yang lancar akan memberi layanan yang baik dan kepuasan pelanggan akan meningkat. Sementara dari sisi perusahaan, angka penjualan kemungkinan besar akan meningkat jika pelanggan puas dengan tampilan dan layanan yang baik.
Cara Mengoptimalkan Situs Web E-commerce
Tak diragukan lagi, memonitor situs e-commerce adalah investasi yang harus dilakukan jika ingin usaha ini sukses. Berikut ini beberapa cara mengoptimalkan situs e-commerce yang perlu dilakukan:
1. Aktifkan Peringatan Availability
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, e-commerce harus tersedia kapan pun, selama 24 jam setiap hari. Kita tidak ingin mendapat protes dari situs eror dari pelanggan, karena mereka kesulitan membeli sesuatu. Akan lebih baik kalau kita mengaktifkan peringatan yang terkait dengan availability atau ketersediaan.
Dengan mengaktifkannya, jika waktu loading halaman situs lambat, atau ada masalah dengan API pihak ketiga, dan apa pun isu yang menyebabkan proses belanja jadi lambat, maka akan ada peringatan yang dikirimkan. Dari sini, kita akan lebih mudah mengantisipasi dan menyelesaikan masalah sebelum menjadi parah.
2. Lacak Uptime dengan Service Level Agreements (SLAs)
Tetapkan waktu aktif untuk menjadi dasar di situs e-commerce kita menggunakan SLA. Cara ini akan memonitor dan mengawasi keseluruhan waktu aktif, mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan. Dengan begitu, kita bisa memantau bahwa situs selalu berjalan lancar setiap saat.
Waktu orang berbelanja online berbeda-beda. Ada yang suka berbelanja di pagi dan siang hari. Tapi ada juga yang berbelanja di tengah malam. Karena itu, uptime sebaiknya bernilai tinggi, kalau bisa tidak ada downtime sama sekali.
3. Aktifkan Peringatan Kesalahan Fungsi
Sama halnya dengan availability, kesalahan fungsi juga perlu diaktifkan peringatannya. Dengan demikian, jika ada fungsi yang mengalami gangguan, kita akan mendapat peringatannya terlebih dulu karena sudah dideteksi sejak dini. Masalah pun bisa ditangani sebelum menjadi lebih parah.
4. Cek Waktu Muat Halaman
Kecepatan situs e-commerce harus dimonitor secara berkala, karena fungsi ini sangat esensial. Pengunjung akan tetap berada di situs dan berbelanja dengan waktu muat halaman yang singkat. Tapi kalau butuh waktu lama, maka kemungkinan besar pengunjung akan meninggalkan situs.
Pastikan tidak ada masalah dengan server e-commerce kamu. Tingkatkan layanan dan kepuasan pelanggan menggunakan layanan dari Netmonk. Sebagai layanan monitoring jaringan yang terpercaya di Indonesia, Netmonk memberikan uji coba selama 14 hari untuk mengetahui fitur dan layanannya. Yuk, buktikan sekarang!
Referensi
https://www.alertra.com/articles/why-you-need-monitor-uptime-your-e-commerce-website