Cara Tingkatkan Waktu Respons API dan Monitoring API

API merupakan salah satu tulang punggung yang digunakan untuk berbagai fungsi situs web. Simak cara memonitornya agar layanan API tetap prima berikut ini!

API merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk terkoneksi dengan servis dan tool dari pihak ketiga. Akan sangat sulit membuat produk yang inovatif tanpa adanya API. Setiap developer ingin memiliki situs web yang menarik, dilengkapi berbagai fitur yang kaya dan menarik. Semua fitur harus berjalan dengan sempurna, karena itu diperlukan API monitoring. 

Tanpa dimonitor, waktu respons API bisa melambat dan performa situs web pun jadi kurang sempurna. Bayangkan jika kita mengunjungi situs dan butuh proses loading lama, pasti kita ingin segera meninggalkan situs tersebut. Lalu bagaimana caranya untuk mengatasi waktu respons API yang lama? Sebelumnya, mari kita pahami dulu apa itu waktu respons dan latensi API.  

Apa Itu Waktu Respons dan Latensi API?

Waktu respons API adalah durasi yang dibutuhkan API untuk memproses sebuah permintaan dan merespons klien. Waktu respons API merupakan salah satu metrik performa yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah API. 

Metrik lainnya untuk menghitung performa API adalah latensi. Latensi merupakan waktu yang dihabiskan data untuk berpindah antara klien dan server. Waktu respons dihitung dalam hitungan detik, sedangkan latensi dihitung dalam mili detik. 

Pengguna tentunya mengharapkan pengalaman digital yang cepat dan lancar, kalau bisa lebih dari pada sebelumnya. Jika gagal memenuhi harapan pengguna ini, maka akan mengakibatkan pengalaman yang buruk, hingga pada akhirnya mempengaruhi reputasi situs web secara keseluruhan dan menurunkan tingkat konversi. 

Waktu respons dan latensi API yang cepat memastikan bahwa data bertukar dengan cepat antara server dan klien, sehingga menghasilkan pengalaman digital pengguna yang lancar dan responsif. Pada akhirnya, reputasi web menjadi baik dan tingkat konversi pun meningkat. 

Faktor yang Mempengaruhi Waktu Respons API

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya waktu respons API, di antaranya adalah:

  • Waktu Proses Server

Merupakan waktu yang dibutuhkan server untuk memroses permintaan API, mengeksekusinya, dan memberi respons. Waktu respons server dipengaruhi oleh hardware, efisiensi database dan kerumitan API. 

  • Latensi Jaringan

Latensi jaringan akan mempengaruhi waktu respons API, tergantung dari jarak geografis antara pengguna dengan server, kualitas koneksi internet, dan kemacetan jaringan. Masalah ini bisa diperkecil dengan menggunakan Content Delivery Networks atau menggunakan API pada beberapa server di lokasi geografis yang berbeda-beda. 

  • Ukuran Payload

Ukuran data yang ditransmisikan antara klien dan server dikenal dengan sebutan payload, yang juga dapat mempengaruhi waktu respons API. Payload yang besar akan butuh waktu transmisi dan proses yang lebih lama. Pertimbangkan untuk menggunakan teknik mengompres data agar prosesnya jadi lebih efisien. 

  • Ketergantungan Terhadap Pihak Ketiga

Api biasanya sangat mengandalkan servis atau sumber data dari pihak ketiga untuk memberikan info atau melakukan fungsi tertentu. Mau tak mau, API jadi tergantung pada waktu respons pihak ketiga eksternal tersebut. Kalau lambat, maka respons API juga jadi lambat dan sebaliknya. 

Cara meningkatkan Waktu Respons API

Di bawah ini adalah beberapa metode yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa API dan juga waktu respons API:

1. Gunakan Caching untuk Mempercepat Respons

Caching merupakan teknik yang menyimpan hasil panggilan API agar dapat diambil dengan cepat ketika ada permintaan yang sama. Caching mampu menghilangkan kebutuhan server untuk memproses dan mengirim data yang sama hingga berkali-kali, sehingga dapat mengurangi waktu pemrosesan dan penggunaan bandwidth. 

Menerapkan teknik caching akan membantu mengurangi kebutuhan akan query database yang membutuhkan biaya besar dan memakan waktu. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan yang substansial terhadap waktu respons API. 

2. Mengompres Respons untuk Mengurangi Waktu Transfer

Mengompres respons API akan mengurangi jumlah data yang perlu diterima oleh klien. Ini berarti waktu respons permintaan API berkurang secara signifikan. Payload dapat ditransfer secara efisien karenanya. Tentu saja proses ini akan membantu meningkatkan performa API secara keseluruhan karena waktu respons yang lebih cepat, sehingga API bisa lebih diandalkan. 

3. Optimalkan Database Query

Database query yang lamban akan menimbulkan dampak signifikan pada waktu respons API. Kita bisa mengatasi masalah ini dengan memastikan indeks database sudah dilakukan dengan benar. Caranya adalah dengan menerapkan penomoran halaman pada kumpulan data besar, membatasi jumlah hasil yang dikembalikan, dan mengurangi penggunaan gabungan yang kompleks. 

Selain itu, pastikan untuk memantau performa database dan mengidentifikasi query yang lamban agar bisa menemukan sumber masalahnya. Setelah itu, pengoptimalan database query pun bisa dilakukan dan performa API jadi lebih baik. 

4. Optimalkan Kode

Meninjau dan mengoptimalkan kode API dapat menghasilkan pemrosesan yang lebih efisien dengan waktu respons yang lebih cepat. Performa API dapat ditingkatkan dengan mencari area yang penuh dengan kode tidak efisien, lalu lakukan pemfaktoran ulang atau beralih ke algoritme yang performanya lebih baik dari sebelumnya. 

5. Gunakan Pemrosesan Asinkron untuk Permintaan yang Berjalan Lama

Metode ini akan membantu meningkatkan waktu respons API dengan cara memungkinkan API memroses beberapa permintaan dalam waktu yang sama, bukannya menunggu satu permintaan selesai terlebih dulu untuk memulai permintaan berikutnya. Cara ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk merespons setiap permintaan, sehingga waktu respons API pun lebih cepat.  

6. Menerapkan Penyeimbangan Beban untuk Mendistribusikan Permintaan

Penyeimbangan beban membantu meningkatkan waktu respons API dengan cara mendistribusikan beban kerja secara merata ke beberapa komputer atau server. Cara ini dapat membantu mengurangi kemacetan dan latensi, serta memastikan sistem dapat menangani lebih banyak permintaan tanpa membebani salah satu server secara berlebihan. 

Metode ini memungkinkan sistem dapat merespons permintaan dengan lebih cepat dan efisien, waktu respons pun jadi lebih cepat. Selain itu, penyeimbangan beban dapat membantu mengurangi waktu henti karena memastikan jika satu server gagal, maka ada server lain yang akan mengisi kekosongan tersebut dan menjaga agar sistem tetap berjalan lancar. 

7. Gunakan Content Delivery Network (CDN)

CDN adalah jaringan server yang didistribusikan di berbagai lokasi geografis. CDN dirancang untuk menyajikan konten kepada pengguna server terdekat mereka. Penggunaan CDN untuk API akan mengurangi latensi yang disebabkan oleh jarak geografi secara signifikan. Hasilnya, waktu respons API jadi lebih cepat. 

Agar waktu respons API tidak terlalu lama dan menghambat bisnis, Netmonk hadir dengan fitur proactive maintenance yang bisa diandalkan! API monitoring dari Netmonk mampu memonitor dan memastikan fungsionalitas layanan perusahaan tetap tersedia dan mudah diakses oleh pengguna. Cek layanan Netmonk sekarang dan uji coba dulu produknya!

Referensi:

https://prismic.io/blog/api-response-times

Gunakan NetMonk dan Dapatkan Konsultasi Gratis!

Konsultasi jaringan secara gratis dengan para engineer kami selama berlangganan NetMonk