Praktik Terbaik Web/API Monitoring di Situs Pemerintah

Data pemerintahan tak lagi sulit diakses berkat situs dan aplikasi seluler. Untuk meningkatkan layanan, perlu API monitoring agar lancar diakses publik.

Seiring dengan melonjaknya penggunaan web dan aplikasi seluler, pemerintah di berbagai tingkatan pun semakin banyak beralih ke saluran ini untuk meningkatkan komunikasi dan daya tanggap terhadap masyarakat. Dengan menggunakan API monitoring, pemerintah memberdayakan developer untuk menerapkan teknologi baru yang semakin membantu publik. 

Entah itu penggunaan situs web maupun aplikasi seluler, pemerintah kini bisa melibatkan dan memberi informasi yang berguna bagi masyarakat. API menjadikan layanan pemerintah yang lebih transparan, responsif dan efektif, sehingga lebih memuaskan bagi masyarakat. 

Integrasi API dalam Pemerintahan

Jika menggunakan API, pemerintah dapat mengintegrasikan database dari berbagai sumber agar kegiatan operasional lebih sederhana. API memungkinkan institusi pemerintah untuk membuat layanan situs web yang lebih modern dan memudahkan pelayanan, membuat aplikasi seluler, dan menghadirkan pelayanan yang transparan. 

Karena luasnya kondisi geografis Indonesia, wajar saja jika masih banyak lembaga pemerintah yang tidak atau belum sepenuhnya memanfaatkan API dalam situs web mereka. Akibatnya, data-data yang disajikan di situs web tidak dihadirkan secara real-time. Ke depannya, diharapkan penggunaan API akan lebih luas lagi. 

Kegunaan Web/API Monitoring untuk Situs Web Pemerintah

Pergeseran performa pemerintah menjadi lebih cepat, responsif dan modern sangat penting di berbagai institusi pemerintah untuk mengembangkan layanan yang terbaik. Apa saja kegunaan web/API monitoring untuk situs web pemerintah? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Memberi Info dan Berinteraksi dengan Publik

Dengan menggunakan API yang efektif dan dapat diandalkan, maka pemerintah dapat menawarkan berbagai cara baru ke masyarakat dalam menggunakan dan berinteraksi dengan catatan dan layanan pemerintah. Sebagai contoh, kalau dulunya membuat paspor harus dilakukan langsung di kantor imigrasi sehingga publik harus mengantre seharian, maka sekarang proses antrean bahkan pembuatannya bisa dilakukan via online. 

Masih banyak contoh lainnya selain proses pembuatan paspor. Proses birokrasi pemerintah yang dulu terkesan berbelit-belit dan sangat kompleks, sekarang jadi jauh lebih mudah diakses oleh umum. Siapa pun yang membutuhkan dan berkepentingan akan lebih mudah mengurus berbagai dokumen. Dirjen Imigrasi dan institusi pemerintah lainnya dapat memanfaatkan kecerdasan developer eksternal dalam meningkatkan layanan situsnya.  

2. Memperlancar Operasi Pemerintah

Berkat penggunaan situs web yang terus dipantau dengan API, maka manfaatnya tak hanya dirasakan oleh masyarakat, tapi juga sumber daya manusianya itu sendiri, dalam hal ini adalah petugas pemerintahan. Sebagai contoh untuk layanan kesehatan yang kini serba digital, bahkan hingga rekam medis pun sekarang sudah tersedia secara digital dan bisa diakses melalui situs web maupun aplikasi bagi pihak yang berkepentingan. 

Adanya rekam medis digital sangat memudahkan staf rumah sakit dalam melacak rekam medis pasien. Di rumah sakit umum, jumlah pasien dalam sehari tentu tidak sedikit. Jika harus mencari rekam medis satu-persatu, tentu akan sangat lama dan menghambat kerja staf. Mungkin akan terjadi human error, seperti kesalahan pencatatan, pencatatan yang terlewat, dan lain-lain. Rekam medis digital akan mengurangi dan meniadakan error. Catatan digital mempermudah dan memperlancar pekerjaan staf. 

3. Otomatisasi

Penggunaan teknologi API menjadikan proses pengambilan data serta alur kerja di berbagai institusi pemerintahan jadi lebih sederhana karena banyak tugas yang diotomatisasi. Berbagai tugas dikerjakan oleh komputer, sehingga sumber daya manusianya bisa fokus untuk mengerjakan tugas lain yang membutuhkan kemampuan kognitif. 

4. Menghadirkan Data yang Mudah Diakses

Teknologi API mampu mengintegrasikan database dari berbagai sumber dan mendistribusikan data ke jalur yang membutuhkan. Cara ini sangat mempermudah masyarakat dalam mengakses data yang mereka butuhkan. Jika dulu pemerintah terkesan tidak transparan, maka sekarang sentimennya sudah berbeda. Institusi pemerintah jadi lebih transparan dan memuaskan layanannya bagi publik. 

5. Personalisasi

Dengan memanfaatkan API, maka memungkinkan konten dan layanan pemerintah dipersonalisasi sesuai dengan tiap target audiens. Masyarakat jadi lebih mudah mengakses data, layanan, dan koten yang lebih relevan bagi mereka. Misalnya berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin, dan lain-lain. 

6. Meningkatkan Cakupan Data

API memungkinkan berbagai informasi didistribusikan dengan mudah oleh partner, divisi lain di dalam institusi yang sama, hingga institusi pemerintahan yang lain. Cakupan data yang disediakan oleh pemerintah pun jadi lebih luas. 

7. Adaptasi yang Mudah

Teknologi API dapat dengan mudah diadaptasi oleh pengembangnya, sehingga kegiatan operasional pemerintah bisa mengintegrasikannya jika ada perkembangan teknologi yang baru. Selain itu, cara menggunakannya pun mudah, baik bagi pihak pemerintah maupun masyarakat. 

Tantangan Pengembangan dan Integrasi API untuk Pemerintah

Sebagian besar departemen dan lembaga pemerintah yang telah berdiri selama beberapa tahun, seiring berjalannya waktu tentunya pasti menerapkan kemajuan teknologi, sistem komputer, sumber data, dan akhirnya penggunaan situs web dan aplikasi untuk memecahkan berbagai tantangan operasional dan organisasi. Sistem yang sudah lama digunakan makin tidak efisien seiring bertambahnya usia dan kegagalan mendukung kepentingan publik di tengah perkembangan teknologi yang kian modern. 

Institusi pemerintah yang masih bergantung pada sistem lama sering kali pada akhirnya akan mengalami masalah saat mencoba menambahkan layanan dan software baru, termasuk penggunaan API. Terkadang permasalahan ini dapat diatasi dengan integrasi point to point di antara sistem yang ada. Namun pada akhirnya integrasi khusus ini menciptakan ketergantungan yang rapuh, sehingga justru akan membuat sistem semakin rumit dan menjadikan sistem lebih rentan gagal pada perubahan sekecil apa pun. 

Tantangan lainnya yang dihadapi pemerintah dalam mengembangkan teknologi API di layanan pemerintahan adalah kurangnya akses akan alat yang efektif untuk merancang, menguji, mengelola, dan monitoringnya. Selain itu, tanpa dukungan developer yang dinamis, memiliki banyak wawasan akan desain dan fitur API, maka API akan lebih sulit dipromosikan, apalagi hingga digunakan secara luas oleh publik. 

Solusi Penggunaan API dalam Situs Pemerintah

Untuk mengatasi tantangan di atas, maka sangat penting untuk mengembangkan API yang didesain dan dibuat dengan baik sehingga bisa diadopsi dengan mudah dan secara luas. Gunakan layanan Web/API monitoring yang terpercaya dan dapat diandalkan seperti Netmonk, startup yang menawarkan solusi monitoring jaringan yang lebih powerfull serta mudah digunakan. 

Diprakarsai oleh anak muda Indonesia, Netmonk hadir dengan produk unggulannya, Netmonk Prime yang hadir dengan modul web/API monitoring yang memastikan fungsi layanan perusahaan dapat tersedia dan diakses oleh pengguna. Monitoring API dari Netmonk Prime bersifat Proactive Maintenance, sehingga notifikasinya bisa diaktifkan secara real time. Proses pemantauan pun bisa dilakukan dengan mudah dari mana pun dan kapan pun. Langsung saja coba layanan Netmonk Prime sekarang juga!

Referensi:

https://www.mulesoft.com/resources/api/connected-government-strategy

Gunakan NetMonk dan Dapatkan Konsultasi Gratis!

Konsultasi jaringan secara gratis dengan para engineer kami selama berlangganan NetMonk