Voice over Internet Protocol (VoIP) menggunakan paket data untuk mentransmisikan panggilan suara secara digital lewat internet dan menghasilkan performa yang sangat baik, selama jaringan diatur untuk mengakomodasi kebutuhan kita.
Kecepatan internet, perlengkapan routing, dan konfigurasi jaringan data merupakan faktor krusial dalam mendapatkan layanan VoIP terbaik bagi perusahaan. Lalu apa saja tips untuk mengoptimalkan VoIP dengan monitoring jaringan? Temukan infonya di bawah ini.
Apa Itu VoIP?
VoIP menggunakan internet untuk melakukan panggilan suara, bukan lagi menggunakan jaringan kabel tembaga tradisional yang digunakan oleh saluran telepon standar. Untuk melakukan panggilan VoIP, kita harus menghubungkan perangkat telepon ke web terlebih dulu melalui Wi-Fi atau kabel ethernet. Di ponsel, kita bisa membuka aplikasi VoIP dan menghubungkannya ke jaringan Wi-Fi atau ke layanan 4G maupun 5G.
Saat kita menghubungi sebuah nomor, penyedia layanan VoIP akan mengatur panggilan tersebut. Layanan ini lalu akan mengubah suara kita dan suara orang yang diajak bicara menjadi paket data kecil, serupa dengan cara halaman di situs web dan video online ditransmisikan. Telepon kita dan orang yang dihubungi lalu mengubah paket-paket ini menjadi suara yang dapat didengar. Panggilan VoIP mampu menghubungi nomor mana pun di seluruh dunia, untuk menghubungi nomor telepon standar maupun ponsel.
Cara Mengoptimalkan Jaringan untuk VoIP
Performa VoIP sangat mengandalkan internet. Untuk mengoptimalkan setup perusahaan untuk panggilan VoIP, rekomendasi di bawah ini bisa dicoba:
1. Cek Koneksi
Untuk mengecek koneksi, lakukan beberapa langkah berikut:
- Pastikan Koneksi Sesuai
Traffic VoIP memberi tuntutan ekstra pada koneksi internet. Jika perusahaan sering menggunakan telepon untuk terhubung dengan klien dan pelanggan, maupun untuk mengatur pekerjaan internal perusahaan, maka bisa menyebabkan kemacetan jaringan. Jika sudah terhubung, jalankan tes kecepatan VoIP agar bisa memeriksa seberapa cepat koneksi di kantor.
- Diagnosis Masalah
Tes kecepatan akan menunjukkan seberapa baik koneksi jaringan saat ini dalam menangani 4 elemen kunci yang diperlukan untuk koneksi VoIP. Keempatnya adalah:
- Latensi: menentukan berapa lama paket data tiba.
- Jitter: seberapa konsisten latensi di saluran perusahaan.
- Kecepatan: seberapa banyak data dapat dikirim atau diterima dengan koneksi internet.
- Packet Loss: jumlah paket data yang tak pernah sampai.
- Upgrade Jika Perlu
Jika hasil tes kecepatan koneksi ternyata buruk, pertama-tama sampaikan dulu ke penyedia layanan internet yang digunakan perusahaan. Jika penyedia layanan saat ini tidak dapat membantu, maka disarankan mencari penyedia internet yang lain.
Disarankan untuk memiliki bandwith minimal 100 Kbps agar ada cukup ruang di jaringan untuk traffic internet normal dan VoIP. Jika memungkinkan, pilihlah internet dengan serat optik dibandingkan internet kabel.
Sebagai tambahan, VoIP membutuhkan latensi maksimal 250 mili detik, kalau bisa kurang dari itu untuk hasil terbaik. Jika latensi lebih dari itu, maka kualitas panggilan kemungkinan besar akan tersendat, bahkan bisa terputus koneksinya.
2. Gunakan Perangkat yang Tepat
Berikut ini adalah beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk VoIP:
- Alat Networking
Jika usia router yang digunakan perusahaan sudah lebih dari 3 tahun, maka saatnya diganti. Performa router baru akan jauh lebih baik. Coba cari router dan switcher yang kompatibel dengan Quality of Service (Q0S). Router dengan Wi-Fi 5 dan Wi-Fi 6 koneksinya lebih cepat dan keamanannya lebih terjamin. Router tri-band lebih disarankan dibandingkan one band atau two band.
- Kabel
Koneksi Wi-Fi modern lebih stabil, tapi ethernet memang lebih baik. Telepon standar VoIP di perusahaan biasanya disarankan untuk menggunakan CAT6 atau CAT7. CAT8 juga ada, tapi biasanya ini digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan bandwith dalam jumlah sangat besar. Sementara perusahaan mikro dan kecil sebaiknya CAT6 dan CAT7 saja.
- Handset VoIP
Handset atau perangkat pesawat telepon untuk melakukan VoIP saat ini tersedia dalam variasi yang sangat beragam. Untuk memilihnya, sebenarnya tergantung dari preferensi dan kebutuhan masing-masing. Kita bisa memilih mulai dari yang tampilannya standar dengan tipe display ala ponsel, atau tablet dengan base station.
- Software Firewall & Antivirus
Setiap perusahaan pasti membutuhkan software firewall dan antivirus untuk melindungi jaringan yang lebih luas dan koneksi VoIP yang lebih baik, sekaligus untuk menangani serangan siber. Temukan layanan software firewall dan antivirus yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Buat VLAN
Jaringan komputer perusahaan menggunakan jaringan area lokal atau Local Area Network (LAN). Sedangkan VLAN adalah LAN yang berada di atas dan di dalam jaringan LAN kita. Jika menginginkan koneksi VoIP yang terbaik, maka disarankan membuat VLAN yang memberi prioritas siaran tertinggi untuk paket suara.
Disarankan untuk menggunakan router kelas bisnis dengan fitur QoS dan pasangkan dengan switch yang bisa dikelola atau smart switch. Lalu buat VLAN dengan rentang Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) terpisah, kemudian terapkan pada peralihan ke port tertentu. Berikan prioritas tinggi pada port yang digunakan untuk jalur VoIP. Berinvestasilah pada switch dengan port gigabit tinggi dan konfigurasi otomatis yang menyesuaikan dengan QoS untuk setiap ponsel.
4. Berinvestasi untuk Power over Ethernet (PoE)
Bukankah akan lebih membantu dan praktis jika kita tidak perlu mencari sambungan listrik untuk menghidupkan setiap perangkat VoIP yang digunakan di perusahaan? Itulah pentingnya menggunakan saklar Power over Ethernet (PoE) dengan daya cadangan UPS di perusahaan. Dengan pengaturan ini, walaupun listrik sedang padam, maka sistem VoIP akan tetap memiliki daya.
Semua perangkat VoIP yang terhubung ke PoE seperti titik akses nirkabel, pembaca kartu keamanan. dan interkom akan tetap hidup. Dengan begitu, saat listrik padam pun, produktivitas perusahaan bukan berarti harus berhenti total. Beberapa aktivitas tetap bisa dijalankan sambil menunggu listrik normal kembali.
Switch PoE reguler dapat menghasilkan output maksimal hingga 15.4 watt, sedangkan sakelar PoE+ kelas bisnis yang cerdas menawarkan output hingga 30 watt per port. Artinya, tiap saklar dapat mengirimkan daya ke lebih banyak koneksi. Beberapa panggilan VoIP memerlukan lebih banyak daya, terutama yang dilengkapi dengan kamera atau tampilan video.
Pastikan untuk mengecek dulu daya maksimum yang dibutuhkan ponsel perusahaan dan anggaran daya minimum switch. Konsumsi telepon atau perangkat bertenaga lainnya harus lebih kecil dibandingkan dengan anggaran peralihan. Setiap perusahaan membutuhkan monitoring jaringan yang dapat diandalkan untuk koneksi dan performa yang lebih baik. Hadir dengan layanan monitoring terbaik, Netmonk menawarkan uji coba selama 14 hari untuk produk unggulannya yaitu Netmonk Prime. Langsung saja kunjungi Netmonk untuk mendapatkan info lengkapnya!