Mengenal Tentang Microservices dan Container untuk Perusahaan

Microservices dan container dapat bekerja bersama-sama sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi yang lebih tinggi.

microservices

Saat ini, teknologi yang semakin berkembang telah menjadi aspek yang penting dalam menjaga keberlangsungan dan daya saing perusahaan di era digital. Sebagai upaya untuk meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi operasional dengan menggunakan teknologi, banyak perusahaan mulai beralih ke microservices dan container. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, manfaat, serta keterkaitan pengembangan microservices dan container untuk perusahaan. 

Apa itu Microservices?

Kata “microservices” pertama kali dicetuskan oleh Dr. Peter Rogers pada saat presentasi di konferensi cloud computing di tahun 2005. Microservices adalah desain arsitektur yang ditujukan untuk membuat sebuah aplikasi yang memiliki berbagai unit layanan namun tetap saling terhubung. Setiap unit layanan dalam aplikasi yang dikembangkan dalam microservices menjalankan fungsi yang berbeda, tetapi tetap mendukung satu sama lain. 

Contoh aplikasi populer yang ada di Indonesia adalah Gojek super-app yang menggunakan microservices pada berbagai jenis servicenya yaitu GoPay, GoRide dan GoFood. Pada setiap servicenya, Gojek memiliki berbagai fitur yang dilengkapi dengan API sehingga dapat saling terhubung satu sama lainnya. 

Keuntungan Menggunakan Microservices

Berikut keuntungan menggunakan microservices adalah:

1. Perusahaan dapat mencapai fleksibilitas, skalabilitas, dan pemeliharaan yang lebih baik.

2. Tanggung jawab pengembang akan lebih jelas, karena tim akan ditugaskan berdasarkan komponen atau layanan pada microservices.

3. Setiap layanan yang dibentuk dalam arsitektur microservices dapat diprogram ke dalam berbagai bahasa dan dijalankan dalam berbagai platform, sehingga menawarkan fleksibilitas dalam menggunakan tools terbaik dalam setiap proyek

4. Memungkinkan keamanan dan kepatuhan data yang lebih baik, karena pada setiap layanan bertanggung jawab atas tugas tertentu, sehingga memudahkan penerapan keamanan di masing-masing tingkat layanan.

5. Microservices mendukung pengiriman perangkat lunak yang cepat,  membentuk inovasi dan kreativitas, dan sejalan dengan praktik Agile Manifesto dan DevOps.

Dari berbagai manfaat yang ditawarkan, perlu diingat bahwa dalam menggunakan microservices juga memiliki berbagai tantangan, di antaranya kompleksitas yang semakin meningkat, perlu menjaga konsistensi dan sinkronisasi data, pemantauan rutin untuk menjaga kesehatan sistem, kesulitan pengujian dan debugging, serta kurangnya standarisasi. 

Lalu, Apa itu Container?

Container adalah teknologi yang memungkinkan kamu mengemas aplikasi beserta seluruh dependensi yang diperlukan ke dalam satu ‘wadah’ sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan secara konsisten di berbagai lingkungan. Hasilnya, container dapat menghindarkan kamu dari masalah kompatibilitas yang mungkin terjadi ketika menjalankan aplikasi di beberapa sistem maupun lingkungan yang berbeda. Docker dan Kubernetes adalah contoh teknologi container yang terkenal di perusahaan. 

container-monitoring-untuk-bisnis-netmonk

Keuntungan Menggunakan Container

Berikut keuntungan menggunakan container adalah:

1. Pemanfaatan server menjadi lebih efisien sehingga mengurangi biaya 

2. Proses mengembangkan aplikasi menjadi lebih cepat

3. Meningkatkan portabilitas, dimana microservices dan aplikasi yang ada di dalam container bisa beroperasi secara konsisten di berbagai sistem

4. Dapat mengadopsi layanan microservices lebih mudah

5. Proses mulai (startup) yang lebih cepat dibanding virtual machine (VM)

Apa Hubungan antara Microservices dan Container?

Ketika microservices dan container digunakan bersama-sama, perusahaan dapat mencapai efisiensi yang luar biasa dalam pengembangan dan pengelolaan aplikasi. Hal ini karena arsitektur microservices melibatkan beberapa layanan terpisah dalam satu aplikasi, dan cara untuk mengintegrasikan semua layanan tersebut adalah melalui sebuah container.

Jadi, hubungannya dengan microservices adalah penggunaan container sebagai ‘wadah’ yang mampu menampung seluruh aplikasi beserta dependensinya dalam arsitektur microservices. Selain itu, container juga merupakan perantara yang sangat cocok untuk penyebaran (deployment) microservices, karena container dapat dioperasikan dalam hitungan detik. Oleh karena itu, jika terjadi kegagalan, penanganannya dapat dilakukan dengan cepat.

Cara Kerja Microservices dalam Container

Microservices dalam kontainer dapat memudahkan pekerjaan para developer di perusahaanmu. Apa alasannya? Karena setiap komponen dari microservices relatif kecil dan dapat menjalankan tugasnya masing-masing (desentralisasi). Hal ini memungkinkan developer untuk menangani tugas-tugas spesifik lainnya tanpa harus terlibat dalam kompleksitas aplikasi. Selain itu, aplikasi yang berada dalam kontainer memberikan kebebasan kepada pengembang (developer)  untuk mengkodekan setiap layanan dalam bahasa yang paling sesuai.

Kontainer juga bersifat portabel dan mudah digunakan dalam aliran integrasi berkelanjutan (continuous integration) dan pengiriman berkelanjutan (continuous delivery/continuous deployment), sehingga dapat berdampak pada peningkatan produktivitas. Setiap microservices juga memiliki risiko serangan yang lebih kecil dan terisolasi dari microservices lainnya. Hal ini membuat tersebarnya pelanggaran keamanan dari satu kontainer ke kontainer lainnya menjadi lebih sulit.

Butuh Layanan Container Monitoring?

Setelah mengetahui bagaimana container bekerja sama dengan berbagai unit layanan di microservices, perlu adanya praktik monitoring agar menjaga semuanya tetap berjalan optimal. Rekomendasi tools container monitoring yang bisa kamu andalkan adalah Netmonk Prime. Fitur container monitoring bisa kamu dapatkan dengan menggunakan modul server monitoring dari Netmonk Prime.

Fitur container monitoring dari Netmonk Prime dapat membantu kamu mengetahui info nama container (hostname), status container (running, paused, stopped), ketersediaan server (uptime), CPU, penggunaan memori, dan data jaringan hanya dalam 1 dashboard saja. Selain itu, keunggulannya adalah dapat memonitoring secara real-time, notifikasi proaktif, dan laporan yang dapat diunduh ke dalam bentuk PDF. Sangat menarik bukan? Yuk, pakai container monitoring untuk perusahaanmu sekarang!

Referensi:

https://blog.dreamfactory.com/what-are-containerized-microservices/

https://www.niagahoster.co.id/blog/microservices/

https://developer.ibm.com/articles/why-should-we-use-microservices-and-containers/

Gunakan NetMonk dan Dapatkan Konsultasi Gratis!

Konsultasi jaringan secara gratis dengan para engineer kami selama berlangganan NetMonk